Kemendagri, efisiensinya adalah 2,7 triliun lebih. Dari total yang semula pagu anggaran yang sudah disampaikan, Rp 4,7 triliun, atau efisiensinya lebih kurang 57,46 persen.
Penulis: Heru Haetami
Editor: Resky Novianto

KBR, Jakarta- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, mengungkapkan lebih dari 50 persen anggaran terdampak pemangkasan.
Tito mengeklaim, kebijakan efisiensi anggaran yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto tidak mengganggu optimalisasi tugas dan fungsi kementeriannya.
"Untuk Kemendagri, khusus Kemendagri, ini dikirimkan suratnya ke semua kementerian lembaga. Kemendagri, efisiensinya adalah 2,7 triliun lebih. Dari total yang semula pagu anggaran yang sudah disampaikan, Rp 4,7 triliun, atau efisiensinya lebih kurang 57,46 persen. Sehingga sisa pagu Kemendagri sebesar Rp 2 triliun lebih atau 42,54 persen," kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin, (3/2/2025).
Tito menambahkan, sesuai SK Menteri Keuangan, ada sejumlah item yang diefisiensikan. Yaitu mulai alat tulis kantor 90 persen, seremonial 56 persen, rapat dan seminar 45 persen.
Kemudian, kajian dan analisis 51,5 persen, diklat dan bimtek 29 persen, honor kegiatan dan jasa profesi 40 persen dan belanja lainya 59,1 persen.
"Inilah yang diperintahkan kepada Kemendagri dan semua K/L. Untuk melakukan efisiensi, untuk masuk supaya bisa masuk di pagu Rp 2,038 triliun tersebut," katanya.
Baca juga:
- Prabowo Diminta Tinjau Ulang Pemangkasan Anggaran Infrastruktur dan Subsidi Transportasi
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memangkas anggaran negara tahun 2025 hingga Rp 306 triliun.
Kepala negara berdalih efisiensi anggaran dilakukan demi menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pelayanan publik yang lebih optimal.
Secara resmi, pemangkasan anggaran diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN serta APBD Tahun Anggaran 2025.
Efisiensi ini mencakup belanja operasional dan nonoperasional di seluruh kementerian lembaga dan pemerintah daerah.
Prabowo menekankan pentingnya efisiensi dan penghematan dalam penyusunan kriteria anggaran. Dia meminta pembantunya berani memotong anggaran pada pos-pos yang tidak esensial.
“Kita tidak anggarkan. Perayaan sejarah, perayaan ulang tahun laksanakan secara sederhana di kantor, di ruangan, kalau perlu yang hadir hanya 15 orang sisanya di vidcon-kan,” kata Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (22/1/2025).
"Perjalanan dinas dikurangi, saya potong setengah, dengan setengah kita bisa menghemat Rp20 triliun lebih, kalau kita hitung Rp20 triliun berapa puluh ribu gedung sekolah bisa kita perbaiki," imbuhnya.