BERITA
Dampak Gempa Sulteng, Diperkirakan Ada 18 Ribu Warga Miskin Baru
"Sehingga tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah pada 2019 diperkirakan meningkat menjadi 14.42 persen atau mencakup sebesar 438.610 jiwa."
AUTHOR / Astri Septiani
KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya dampak terhadap ekonomi akibat gempa bumi, tsunami serta likuifaksi di Sulawesi Tengah pada September lalu.
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pertumbuhan ekonomi di Sulteng turun dari sebelumnya 6,24 persen menjadi hanya 1,75 persen pasca gempa. Penurunan 4,49 persen.
Selain itu, kata Williem, ada koreksi inflasi di Sulteng dari yang semula 3,65 persen menjadi 10,02 persen pasca gempa. Artinya ada kenaikan inflasi sebanyak 6,63 persen.
"Kita lihat pertumbuhan ekonomi akibat bencana alam akan meningkatkan jumlah penduduk miskin baru. Ini ada angkanya sebesar 18.400 jiwa. Sehingga tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah pada 2019 meningkat menjadi 14.42 persen atau mencakup sebesar 438.610 jiwa," kata Willem di Gedung Graha BNPB (19/12/2018).
Willem mengatakan, seiring dengan perbaikan ekonomi pasca pemulihan, diharapkan kemiskinan di Sulteng dapat menurun.
BNPB memperkirakan, butuh waktu sekitar 3 tahun untuk secara perlahan menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah.
Baca juga:
<li><b>
BNPB Catat Kerugian Akibat Gempa dan Tsunami di Sulteng Rp15,29 T
<li><b>
2018, Tahun Bencana Paling Mematikan di Indonesia dalam 11 Tahun Terakhir
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!