BERITA
Cukup Bukti, Otoritas Kesehatan AS Pastikan Virus Zika Sebabkan Mikrosefalus
Namun, CDC belum bisa memastikan apakah virus Zika jua bisa menyebabkan gangguan syaraf pada orang dewasa.
AUTHOR / Agus Lukman
KBR - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika
Serikat mengklaim telah memiliki cukup bukti untuk memastikan bahwa
virus Zika bisa menyebabkan gangguan kepala dan otak bayi baru lahir.
Keputusan
otoritas kesehatan AS itu sebelumnya sempat diwarnai perdebatan panjang
mengenai hubungan langsung antara infeksi virus Zika dengan kecacatan
bayi yang disebut mikrosefalus maupun gangguan syarat otak lainnya.
"Tidak ada lagi keraguan bahwa virus Zika bisa menyebabkan mikrosefalus," kata Thomas Frieden, Direktur CDC.
Thomas Frieden mengatakan kesimpulan itu diambil setelah diadakan evaluasi terhadap bukti-bukti dari berbagai kajian yang ada.
"Belum
pernah ada kejadian sepanjang sejarah, dimana gigitan nyamuk bisa
menghasilkan kecacatan yang menghancurkan seperti itu," kata Thomas
Frieden.
Ia berharap pengumuman keputusan CDC itu bisa
meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian berbagai pihak mengenai potensi
ancaman kesehatan bagi warga yang bepergian ke daerah-daerah terpapar
virus Zika di Amerika Latin, maupun warga yang tinggal di Puerto Rico,
Amerika Samoa maupun negara-negara bagian di kawasan selatan Amerika.
Pengumuman
CDC itu keluar berselang dua pekan setelah Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menyebutkan ada konsensus ilmiah yang kuat bahwa virus Zika
menyebabkan gangguan mikrosefalus dan gangguan-gangguan syaraf lainnya.
WHO
juga menyebutkan virus Zika menyebabkan sindrom Guillain-Barre. Sindrom
ini berupa gangguan kelemahan otot yang disebabkan rusaknya sistem
sekitar syaraf.
Namun, CDC belum bisa memastikan apakah virus
Zika jua bisa menyebabkan gangguan syaraf pada orang dewasa. Termasuk,
apakah virus Zika menyebabkan sindrom Guillain-Barre yang jumlah
kasusnya meningkat di sejumlah daerah yang terkena wabah Zika.
Pengumuman
CDC ini juga meningkatkan tekanan terhadap Kongres AS untuk
mengalokasikan dana darurat lebih dari 1,8 miliar dolar AS atau sekitar
Rp23,8 triliun.
Dana itu sebelumnya diminta Presiden Amerika Barack Obama untuk mencegah penyebaran virus Zika di Amerika.
Direktur
Informasi Kesehatan Publik CDC Sonja A Rasmussen menyebutkan
berdasarkan survei banyak orang tidak begitu peduli terhadap infeksi
virus Zika di Amerika Serikat, dan mereka tidak banyak mengetahui banyak
informasi mengenai virus itu.
Tim analis dari CDC yang dipimpin
Sonja Rasmussen telah mempublikasikan hasil kajian mereka di jurnal The
New England Journal of Medicine pekan ini.
Sekitar 700 orang di Amerika telah terinveksi virus Zika, hingga pekan lalu. Jumlah itu termasuk 69 orang ibu hamil.
Setengah
dari kasus itu tinggal di Puerto Rico, teritori pulau yang masuk bagian
negara Amerika Serikat. Di Puerto Rico, virus Zika menyebar secara
lokal.
Para ahli mengkhawatirkan virus Zika menular lebih cepat
pada musim panas ini melalui gigitan nyamuk. Khuusnya di daerah-daerah
urban di Florida dan Texas, dimana nyamuk cepat berkembang biak. (NY
Times/CNN)
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!