CPO dan Batu Bara Jadi Andalan Ekspor Nonmigas 2024

Pertumbuhan tahunan ekspor nonmigas ditargetkan sebesar 2,5 persen-4,5 persen pada 2024.

KBR, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, crude palm oil (CPO) dan batu bara akan tetap menjadi komoditas andalan ekspor nonmigas di 2024. Dia menargetkan pertumbuhan tahunan ekspor nonmigas sebesar 2,5 persen-4,5 persen pada 2024.

Asumsi itu akan ditopang oleh kinerja pengapalan untuk komoditas minyak kelapa sawit mentah atau CPO dan derivatifnya.

"Target pemerintah 2,5 persen sampai 4,5 persen pada 2024. Pertama kita mengembangkan pasar baru yang nontradisional. Apakah andalan komoditasnya? Tetap CPO dan batu bara, lalu produk hilirisasi seperti nikel tentu juga manufaktur dan produk hasil hutan,” ujar Zulkifli Hasan dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kemendag, Kamis (4/1/2024).

Zulkifli mengeklaim target ekspor nonmigas 2023 telah tercapai sebesar Rp4.497 triliun.

Dia menargetkan kinerja ekspor nonmigas tahun ini menembus kisaran minimal 297 miliar USD hingga 302,7 miliar USD atau setara Rp4.611 triliun hingga Rp4.700 triliun.

Baca juga:

• Jokowi: Tak Ada yang Bisa Hentikan Hilirisasi RI
• Perusahaan Batu Bara Pilih Ekspor Ketimbang Pasok Dalam Negeri

Dia mengatakan bakal menyasar pasar-pasar nontradisional seperti India, Pakistan, Mesir, Malaysia, Thailand, dan Filipina, untuk penjualan produk nonmigas.

Tiongkok Tujuan Ekspor

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada November 2023.

"Eskpor nonmigas November 2023 terbesar adalah Tiongkok yaitu 5,41 miliar USD," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini di Jakarta, Jumat (15/12/2023), dikutip dari ANTARA.

Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode Januari-November 2023 adalah besi atau baja, lignit, dan batu bara.

Editor: Wahyu S.