Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: HIndari Kerumunan

"Kalau ada gejala begitu tiba di tempat tempat tujuan, sebaiknya diperiksa swab."

KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan selama melakukan perjalanan pada libur Natal dan Tahun Baru 2024. Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu, saat ini  tren kasus Covid-19 mengalami peningkatan namun masih di tahap rendah dan terkendali. 

Kata dia, kewaspadaan masih perlu ditingkatkan selama perjalanan.

"Menghindari kerumunan, banyak pakai masker. Kemudian kalau flu itu wajib pakai masker atau menunda perjalanan lebih bagus. Kemudian kalau ada gejala begitu tiba di tempat tempat tujuan, sebaiknya diperiksa swab. Sehingga kalau memang dia positif itu mesti dilakukan isolasi mandiri, kalau misalkan ringan atau gejala lebih berat tentu ke rumah sakit sehingga tidak akan menular ke orang lain," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu Kepada KBR, Kamis (14/12/2023).

Maxi  menyebut belum ada pembatasan perjalanan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024.

"Bagi orang yang melakukan perjalanan apalagi ke luar negeri, sebaiknya melengkapi vaksin sebelumnya. Yang sudah lewat dari enam bulan apalagi, apalagi orang komorbid itu segera meningkatkan vaksin lagi. Kalau yang orang dewasa 50 tahun setelah vaksin lewat 1 tahun dari vaksin sebelumnya dan melewati dosis 123 sebaiknya dilakukan vaksinasi," jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu Kepada KBR, Kamis (14/12/2023).

Baca juga:

• Kasus Covid-19 Naik, Kemenkes: Tak Perlu Khawatir
• Epidemiolog: Vaksin IndoVac Efektif Tekan Lonjakan COVID-19

Situasi COVID-19 di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan tren kasus sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023. Kendati demikian, peningkatan tren kasus ini tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian.

Kasus COVID-19 kali ini didominasi oleh subvarian EG.5. Subvarian EG.5 merupakan turunan dari varian omicron dan masuk dalam kategori variants of interest (VOI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat memengaruhi karakteristik klinis virus.

Editor: Rony Sitanggang