BERITA

Cegah Daging Sapi Gelonggongan, Pemkab Bondowoso Awasi Rumah Potong

Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso ingin memastikan daging sapi yang beredar dipasaran layak di konsumsi masyarakat.

AUTHOR / Friska Kalia

Cegah  Daging Sapi Gelonggongan, Pemkab Bondowoso  Awasi Rumah Potong
Ilustrasi--Sejumlah pekerja di Rumah Potong Hewwan memotong daging sapi. Foto: Antara

KBR, Bondowoso – Dinas Peternakan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, memperketat pengawasan di Rumah Potong Hewan (RPH) selama bulan ramadhan. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Dwi Wardana mengatakan, pengawasan ini dilakukan untuk mencegah peredaran daging sapi gelonggongan yang marak terjadi saat ramadhan. Selain itu, Disnakkan Bondowoso ingin memastikan daging sapi yang beredar di pasaran layak dikonsumsi masyarakat.

“Kita selalu menjaga dan mengawasi Rumah Potong Hewan (RPH), apalagi jelang ramadan dan lebaran nanti. Kita siaga dalam arti memastikan kualitas daging yang dikonsumsi masyarakat,” kata Dwi Wardana kepada KBR, Rabu (17/6/2015).


Dwi mengungkapkan, ada empat  RPH besar di Kabupaten Bondowoso yang diperketat pengawasannya yakni RPH Maesan, Wonosari, Prajekan dan Kota. Selain itu, Dinas Peternakan juga rutin memeriksa kualitas daging sapi yang beredar di pasaran dengan melakukan tes kadar air menggunakan PH meter.


Kabupaten Bondowoso  merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah populasi ternak yang tinggi di Jawa Timur. Pada 2014 lalu, Bondowoso masuk dalam 6 besar penghasil ternak dengan populasi sebanyak 206 ribu ekor. Hal ini juga menjadikan Bondowoso sebagai lumbung ternak di Jawa Timur.


Sementara untuk ramadhan dan lebaran tahun ini, Dinas Peternakan Bondowoso telah menyiapkan stok daging sapi sebanyak 411 ton. Angka tersebut diprediksi akan meningkat mengingat tingginya permintaan pasar pada daging sapi. 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!