BERITA

Calon Menteri ESDM, Gerindra Sarankan Presiden Pilih yang Nasionalismenya Teruji

"Pilihlah menteri yang reputasi membela kepentingan nasionalnya sudah teruji."

AUTHOR / Ria Apriyani, Lukman Alfarisi

Calon Menteri ESDM, Gerindra Sarankan Presiden Pilih yang Nasionalismenya Teruji
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: www.mpr.go.id)



KBR, Jakarta - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengingatkan Presiden Joko Widodo agar berhati-hati memilih Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pengganti Arcandra Tahar.

Ahmad Muzani mengatakan pos kementerian ini sangat strategis. Secara tersirat Muzzani juga mengisyaratkan agar presiden memilih menteri dari luar lingkaran partai politik.


"Sektor ESDM ini sangat vital. Pilihlah menteri yang reputasi membela kepentingan nasionalnya sudah teruji. Jadi bukan menteri yang dari sisi beban sangat berat. Sarat kepentingan banyak negara, sarat kepentingan kaum modal," kata Muzani kepada KBR, Selasa (16/8/2016).


Baca: Pengganti Menteri Arcandra Sebaiknya dari Profesional

Meski begitu Muzani mengakui orang profesional ada di berbagai tempat termasuk di partai politik.


"Ada di parpol, ada di profesional. Sekali lagi, Presiden yang memiliki kewenangan untuk itu. Tetapi harus orang yang memiliki kredibilitas yang teruji tentang patriotisme dan nasionalisme. Selain tentu saja memiliki kapasitas dan kemampuan di bidangnya," tukasnya.


Muzani berharap presiden tetap mengutamakan kualitas personal, integritas pribadi, serta kredibilitas calon menteri. Meski begitu, Gerindra menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Presiden.


"Pokoknya Gerindra menyerahkan sepenuhnya pada hak prerogatif presiden. Terserah presiden, karena itu hak prerogatif presiden untuk mengganti Pak Arcandra. Jadi, Gerindra tidak mau mengintervensi apa yang sudah menjadi hak prerogatif presiden," kata Muzani.


Pada saat ramai isu perombakan kabinet jilid II, beredar kabar kursi Menteri ESDM yang ditempati Sudirman Said akan ditawarkan ke Partai Golkar. Saat itu Partai Golkar sudah merapat ke Istana menjadi partai pendukung pemerintah. Namun saat perombakan kabinet, kursi Menteri ESDM ditempati Arcandra Tahar, seorang profesional nonpartai politik.


Arcandra tidak bertahan lama menjabat Menteri ESDM. Ia digoyang isu kewarganegaraan ganda, WNI dan warga Amerika Serikat. Hingga kemudian Presiden Jokowi memberhentikan Arcandra dengan hormat pada Senin (15/8/2016).


Baca: Fadli Zon Sebut Kasus Arcandra Kejadian Sangat Memalukan!

Senin itu juga Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menemui Presiden Jokowi di Istana. Namun ia menampik pertemuan tersebut ada hubungannya dengan posisi menteri ESDM yang lowong.


Baca: DPR Beri Waktu Sepekan Cari Pengganti Menteri Archandra

Editor: Agus Luqman 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!