BERITA

Bupati Rembang Tantang Pejabat Mundur Jika Tak Penuhi Target

"Dengan gagah saya mengundurkan diri, karena saya tidak mampu menjalankan tugas. Sanggup? Sanggup, opo ora iki? Sekali lagi, sanggup atau tidak?"

AUTHOR / Musyafa

Bupati Rembang Tantang Pejabat Mundur Jika Tak Penuhi Target
Bupati Rembang Abdul Hafidz melantik ratusan pejabat di Kantor Kabupaten Rembang, Kamis (23/12/2021). (Foto: KBR/Musyafa)

KBR, Rembang - Bupati Rembang Jawa Tengah, Abdul Hafidz melakukan perombakan birokrasi secara besar-besaran.

Abdul Hafidz mengangkat dan melantik 196 orang pejabat baru, 15 diantaranya merupakan kepala dinas dan 9 orang camat. Mayoritas berusia lebih muda, lebih banyak dibandingkan periode sebelumnya.

Bupati Abdul Hafidz menyadari penataan jabatan itu pasti akan memunculkan ketidakpuasan dari sejumlah pihak.

"Ini tak awali, sing urung puas, pokoke puas-puasno dewe. Sing ora pas, pas-pasno dewe (Ini saya awali, yang belum puas, silakan dipuas-puaskan sendiri. Yang tidak pas, silakan dipaskan sendiri)," kata Hafidz saat pelantikan pejabat, di Rembang, Kamis (23/12/2021).

Ia memastikan akan rutin mengevaluasi, terutama para kepala dinas yang sudah menjabarkan gagasan-gagasan ketika seleksi, belum lama ini.

"Saya akan melihat naskah tentang gagasan Bapak Ibu semua," kata Abdul Hafidz.

Baca juga:

Ditantang Mundur

Jika nantinya tidak memenuhi target, Hafidz menantang pejabat itu untuk mundur. Namun ketika ditanya seperti itu, sebagian besar terlihat ragu-ragu menjawab. Bahkan Bupati mengulanginya sampai 3 kali, baru dijawab sanggup.

"Dengan gagah saya mengundurkan diri, karena saya tidak mampu menjalankan tugas. Sanggup? Sanggup, opo ora iki? Sekali lagi, sanggup atau tidak?" tanya Hafidz.

Setelah itu terdengar suara hampir serentak, "Sanggup!"

Hafidz memerintahkan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) segera menyusun visi misi dinas, sebagai turunan dari visi misi kepala daerah, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Ia mendorong para pejabat yang baru dilantik tetap fokus dengan tugas masing-masing yang tergolong berat.

"Ndak ringan ini. Berat. Jadi jangan dipromosikan. Senenge ra karuan, syukuran. Kono jaluk diwenehi, kene jaluk diwenehi (Senangnya minta ampun, syukuran. Di sana minta jatah, di sini minta jatah). Kalau ada pihak-pihak yang ngeklaim ini itu wis merjuangi, nggak usah dianggep (Kalau ada yang mengklaim ini itu ikut berjuang, nggak usah dianggap). Siapapun jangan dianggap," kata Hafidz.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!