indeks
Bunker Kuno Tinggalan Belanda Ditemukan di Kompleks Balaikota Surakarta

KBR68H, Surakarta - Tim Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa tengah menemukan bunker, atau ruang bawah tanah di kompleks Balaikota Surakarta. Kasi Perlindungan Cagar Budaya, Gutomo mengatakan tim sedang mengkaji sejarah dan penggalian atau ekskavasi

Penulis: Yudha Satriawan

Editor:

Google News
Bunker Kuno Tinggalan Belanda Ditemukan di Kompleks Balaikota Surakarta
Bunker, Belanda, Balaikota Surakarta

KBR68H, Surakarta - Tim Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa tengah menemukan bunker, atau ruang bawah tanah di kompleks Balaikota Surakarta. Kasi Perlindungan Cagar Budaya, Gutomo mengatakan tim sedang mengkaji sejarah dan penggalian atau ekskavasi lokasi bunker kuno ini. Menurut Gutomo, bunker tersebut berusia lebih dari 100 tahun dan berfungsi sebagai ruang perlindungan dari serangan musuh.

“Dulu kompleks Balaikota Solo ini kan kantornya residen saat masa penjahan Belanda, residen itu tinggal di Benteng Vasternberg depan Balaikota Solo, bunker ini mungkin pada masa itu untuk berlindung dari gangguan keamanan atau serangan musuh. Bunker ini dipakai untuk sementara sembunyi. Usia bunker ini kalau dilihat ya sama dengan saat Daendels berkuasa, tahun 1890an atau awal tahun 1900an, abad 19, ya berarti usianya lebih dari 100 tahun,” kata Gutomo di lokasi galian.

Lebih lanjut Gutomo mengungkapkan tim BPCB Jawa Tengah akan terus menelusuri bangunan bersejarah ini. Bangunan ruang bawah tanah atau bunker tersebut berada di pojok utara kompleks Balaikota Surakarta. Atap bangunan menyembul dan melengkung di atas tanah. Ada tangga menurun menuju pintu masuk.

Bunker memiliki panjang 15 meter dan lebar 7 meter. Ruangan bunker tersekat menjadi dua dan mirip lorong. Ventilasi lubang udara terlihat di atap bunker. Bongkahan batu, lumpur, dan tanah masih menutupi salah satu lorong di dalam bunker tersebut.
 

Editor: Suryawijayanti


Bunker
Belanda
Balaikota Surakarta

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...