NASIONAL

BNPB: Sudah Seribuan Kejadian Bencana Tahun Ini

Total bencana itu didominasi dengan banjir (total 685 kejadian), disusul dengan cuaca ekstrem (175 kejadian).

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / R. Fadli

bnpb
Banjir di Lhoksukon, Aceh (5-12-2017. (Foto: KBR/Erwin Jalaluddin)

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sepanjang tahun ini ada sebanyak 1.027 kejadian bencana di Indonesia. Data itu terhimpun per 11 Juli 2024.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati menyebut, total bencana itu didominasi dengan banjir (total 685 kejadian), disusul dengan cuaca ekstrem (175 kejadian).

"Dari tahun ini saja kita sudah mencapai 1.000-an kejadian bencana, sampai tanggal 11 Juli kemarin. Dan kalau kita perhatikan data terakhir ini menunjukkan bahwa perlunya ada suatu pembangunan resiliensi bangsa. Namun apa yang sebetulnya menjadi ganjalan atau tantangan menghadapi resiliensi kita? Defisit kita di mana sebetulnya? Kalau kita perhatikan ternyata BNPB tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh dukungan kolaborasi dari sektor-sektor lain," ujar Raditya dalam Peluncuran Hasil Pemutakhiran IRB 2025 Sebagai Baseline Penyelarasan RPJPN dan RPJPD 2025-2045, Jumat (12/7/2024).

Raditya menyebut, tren bencana hidrometeorologi seperti kebakaran hutan dan lahan, puting beliung, hingga cuaca ekstrem cenderung meningkat selama tiga tahun terakhir.

Ia mengungkapkan, laporan penilaian global UNDRR tentang pengurangan risiko bencana ada sejumlah defisit resiliensi yang menghambat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Bicara resiliensi, defisitnya bukan hanya masalah menghadapi hazard (bahaya), tapi itu ada masalah infrastruktur, ada masalah kerusakan lingkungan ada masalah tata ruang, ada masalah kerawanan pangan, kekeringan, dan urbanisasi," kata Raditya.

Sementara itu, Raditya mengungkap capaian indeks risiko bencana Indonesia mengalami tren penurunan sejak 2015 hingga 2023. Sementara itu, indeksnya dari 2022 ke 2023 turun 23,31 poin.

Baca juga:

Upaya Pemulihan Pascabencana Banjir di Sumsel oleh BNPB
Galodo di Sumbar, DPR: Pemerintah Belum Alokasikan Anggaran Mitigasi Bencana

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!