NUSANTARA
BNPB: 30 Daerah di Jateng Siaga Darurat Hadapi Kekeringan dan Karhutla
rawan bencana kekeringan di antaranya Kabupaten Wonogiri, Klaten, dan Cilacap.
AUTHOR / Astri Septiani
-
EDITOR / Muthia Kusuma
KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengantisipasi risiko puncak musim kemarau di daerah.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, BNPB mempersiapkan berbagai langkah pencegahan kekeringan, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menyebut beberapa daerah di Jawa Tengah yang rawan bencana kekeringan, di antaranya Kabupaten Wonogiri, Klaten, dan Cilacap.
"Sudah ada 30 kabupaten/kota se-Jawa Tengah yang menetapkan status siaga darurat untuk menghadapi bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Dan oleh karena itu BNPB datang memimpin rapat koordinasi dan kita memberikan bantuan ke 30 Kabupaten/Kota," kata Suharyanto dikutip dari keterangan video yang dikirimkan Humas BNPB hari ini (24/07/24).
Baca juga:
Kepala BNPB Suharyanto menambahkan, BNPB telah memberikan bantuan berupa peralatan untuk penanganan bencana kekeringan di wilayah rawan. Bantuan itu berupa tandon air kapasitas 5.000 liter sebanyak 20 unit, pompa dorong 5 set, pompa alkon 10 set, tenda pengungsi 2 unit dan velbet 30 unit.
Selain itu, BNPB juga memberikan bantuan Dana Siap Pakai untuk masing-masing kabupaten/kota sebesar 200 juta rupiah, dan 300 juta rupiah kepada Provinsi Jawa Tengah. Dengan dukungan ini, diharapkan agar langkah antisipasi dan penanganan bencana kekeringan dan karhutla dapat lebih optimal.
Suharyanto mengatakan, belajar dari penanganan karhutla dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tahun lalu, BNPB melakukan pendampingan mulai dari penetapan status siaga dan tanggap darurat, hingga operasi udara menggunakan water bombing.
Baca juga:
Suharyanto juga mengimbau agar dilakukan rapat koordinasi, patroli dan apel kesiap-siagaan rutin dilakukan bersama jajaran forkopimda. Dia berharap kejadian tahun 2023 di Jawa Tengah seperti kebakaran Gunung Lawu, Gunung Sumbing, dan beberapa tempat pembuangan sampah tidak terjadi lagi.
BNPB juga berkomitmen membantu berbagai upaya daerah untuk meminimalkan dampak kemarau seperti pendistribusian air bersih hingga penggalian sumur tersier.
Suharyanto menambahkan, operasi udara dengan melakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) dapat menjadi salah satu langkah antisipasi jika diperlukan.
"Dikesempatan ini, diputuskan bahwa, dari pusat akan membantu pendistribusian air bersih, menggali sumur-sumur tersier, sehingga diharapkan kebutuhan air masyarakat di musim kemarau ini bisa teratasi," pungkasnya.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!