NASIONAL

Biaya Logistik Nasional Capai 14% PDB, Bongkar Muat 2,5 Hari

Dwelling time kita tercatat di Agustus yang lalu 2023 sudah bisa mencapai 2,52 hari ini melampaui target kita yang sebesar 2,9 hari.

AUTHOR / Astri Yuanasari

Biaya Logistik Nasional Capai 14% PDB, Bongkar Muat 2,5 Hari
ilustrasi: Resesi global, suasana di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (30/9/22). (Antara/M Risyal)

KBR, Jakarta - Biaya logistik nasional saat ini mencapai 14,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu merupakan hasil penghitungan Kemenko Perekonomian bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pemerintah menargetkan biaya logistik makin menurun hingga 2045.

"Artinya ini sudah cukup baik di bawah 15 persen. Dan targetnya kalau kemarin kita diskusi dengan Pak Menko dan Pak Kepala Bappenas, kita harapkan di 2045 nanti logistic cost kita itu hanya 8 persen dari PDB kita, sehingga sangat efisien sekali. Mudah-mudahan ini target kita bersama yang nanti seiring dengan visi Indonesia emas bisa kita capai bersama-sama," kata Susiwijono dalam sambutan pada acara Peningkatan Kinerja Logistik melalui Utilisasi Layanan National Logistic Ecosystem (NLE), Selasa (10/10/2023).

Susiwijono mengatakan, perlu sinergi dan kolaborasi di sektor logistik untuk menjaga resiliensi ekonomi. Supaya berbagai target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.

Salah satunya melalui implementasi NLE, sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi sistem informasi antarinstansi dan pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional.

"Kita harapkan logistik berdasarkan NLE ini bisa mendorong kinerja logistik kita. Kemudian juga berbagai upaya pembenahan sistem logistik nasional yang lain saat ini sudah mulai membuahkan hasil, berbagai penerapan implementasi NLE di berbagai pelabuhan dan bandara dan per hari ini dwelling time kita tercatat di Agustus yang lalu 2023 sudah bisa mencapai 2,52 hari ini melampaui target kita yang sebesar 2,9 hari dan hanya sedikit di bawah Singapura untuk di kawasan ASEAN," kata dia.

Baca juga:

Dia menyebut, hasil perhitungan biaya logistik nasional akan menjadi pedoman pemerintah dalam penyusunan kebijakan peningkatan efektivitas sistem logistik dan rantai pasok nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Selain itu juga menjadi salah satu acuan dalam penilaian daya saing ekonomi oleh para pelaku usaha dan investor.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!