NASIONAL

Bapanas: Waspadai Penurunan Produksi Beras di Akhir Tahun

Yang harus kami waspadai bersama tren ini tidak pernah berubah di akhir tahun.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Wahyu Setiawan

Perubahan Harga Beras selama 10 Tahun Jokowi Memimpin
Buruh memasukkan gabah ke dalam karung usai panen di Kota Bengkulu, Bengkulu, Selasa (09/7/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi

KBR, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengeklaim neraca produksi beras 2024 di Agustus dan September meningkat dibanding tiga tahun terakhir. Meski begitu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mewaspadai penurunan produksi di akhir tahun.

"Yang harus kami waspadai bersama tren ini tidak pernah berubah di akhir tahun. Baru saja saya diingatkan oleh Sekjen (Kemendagri) Pak Tomsi. Kalau kita lihat demikian, hari ini waktunya Bulog menyediakan cadangan pangan pemerintah. Mengeksekusi apa yang sudah kami rencanakan utamanya adalah penambahan serapan dalam negeri 600 ribu ton," ujar Arief dalam rapat koordinasi inflasi, Senin (5/8/2024).

Arief menyebut perbandingan produksi beras dari Juli ke Agustus naik 2,66 juta ton, sedangkan dari Agustus ke September diproyeksikan naik sebesar 2,96 juta ton.

Jumlah itu meningkat jika dibandingkan September 2023 sebesar 2,52 juta ton.

Arief menambahkan, Indonesia tengah bersiap mengekspor bawang merah ke sejumlah negara tetangga. Dia mengeklaim stok bawang merah dalam negeri cukup.

Dia menyebut produksi bawang merah 2023 sebesar 1,9 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional sebesar 1,1 juta ton.

"Bahwa hari ini kami mengekspor ke Thailand bawah merah untuk menjaga harga di tingkat petani," kata Arief.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!