NASIONAL

Bapanas: Harga Beras Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi Tahunan

Kenaikan harga beras tertinggi didominasi terjadi di wilayah timur Indonesia.

AUTHOR / Muhammad Rifandi Fahrezi

harga beras
Warga membeli beras di kios Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023). (Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi)

KBR, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap, beras masih menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar secara tahunan dengan kontribusi 0,55 persen. Ini seiring lonjakan harga beras sebesar 18 persen dibanding tahun lalu. Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto mengatakan, kenaikan harga beras tertinggi didominasi terjadi di wilayah timur Indonesia.

"Kalau kita perhatikan, harga beras tertinggi pada 2 Oktober 2023, itu masih didominasi oleh wilayah timur Indonesia, Papua, Papua Barat, Maluku, Kalimantan Utara, ada juga di Bali dan Sumatera Barat (Sumbar) terkait dengan beras," Kata Andriko dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 secara daring di kanal YouTube Kemendagri RI, Selasa, (3/10/2023).

Baca juga:

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto menambahkan, harga beras medium di zona 1 (Bali dan sekitarnya) meningkat 18,73 persen lebih tinggi dari HET dari Rp10.900 menjadi Rp 12.942. Lalu beras medium di zona 2 (Kaltara dan sekitarnya) naik 18,62 persen di atas HET dari Rp11.500 menjadi Rp13.642. Sementara beras medium di zona 3 (Papua dan sekitarnya) naik 26,79 persen dari Rp11.800 menjadi Rp14.961.

Andriko mengatakan, secara umum inflasi September 2023 turun sekitar 1 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun, inflasi pangan masih meningkat dari 2,4 persen menjadi 3,6 persen. Komoditas pangan yang harganya meningkat antara lain gabah kering panen, beras medium beras premium dan jagung. Guna mengendalikan inflasi nasional, Andriko mendorong semua pihak menjaga stok dan stabilitas harga pangan.

Editor: Muthia Kusuma Wardani

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!