indeks
Bandara Adi Sumarmo Solo Masih Ditutup

KBR68H, Jakarta - Pemerintah mengumumkan dua bandara masih belum bisa dibuka akibat abu vulkanik erupsi Gunung Kelud Kamis pekan lalu.

Penulis: Nur Azizah

Editor:

Google News
Bandara Adi Sumarmo Solo Masih Ditutup
gunung kelud, meletus

KBR68H, Jakarta - Pemerintah mengumumkan dua bandara masih belum bisa dibuka akibat abu vulkanik erupsi Gunung Kelud Kamis pekan lalu. Dua bandara itu adalah Adi Sumarmo dan Adi Sutjipto.

Padahal sebelumnya bandara Adi Sumarmo di Solo dijadwalkan akan kembali dibuka hari ini pukul 07.00 WIB. Juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang Ervan mengatakan, penutupan dilakukan karena masih dilakukan pembersihan dan pengecekan bandara masih belum rampung.

"Bandara Adi Sumarmo yang semula dijadwalkan itu ditutupnya dengan NOTAM sampai hari Senin jam 07.00, karena belum siap diundur penutupannya sampai hari Selasa besok pukul 06.00 pagi. Untuk bandara Adi Sutjipto NOTAM dari awal memang ditutup sampai hari Selasa pukul 06.00 juga. Bandara itu di landasan dan aproan dan lain lainnya itu ada alat-alat navigasi yang sangat sensitif. Proses pembersihan juga harus benar benar. Kemudian nanti pada saat sudah bersih itu semua peralatan dilakukan pengecekan lagi untuk dicek lagi presisinya sesuai tidak, karena itu menyangkut proses pendaratan untuk keselamatan," ungkap Bambang saat berbincang dengan KBR68H, Senin (17/2).

Sebelumnya, tujuh bandara sempat ditutup akibat erupsi Gunung Kelud pada Kamis malam lalu. Meski begitu, hari Minggu kemarin bandara yaitu Husein Sastranegara di Bandung sudah kembali dibuka.

Sehari sebelumnya, empat bandara lainnya juga sudah kembali beroperasi. Keempatnya adalah Abdurrahman Saleh di Malang, Juanda di Surabaya, Tunggul Wulung di Cilacap, serta Ahmad Yani di Semarang.

Editor: Pebriansyah Ariefana

gunung kelud
meletus

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...