NASIONAL

Atasi Tengkes, Kemenkes Gencarkan Pelatihan SDM

"Ada juga yang cara ngukurnya masih salah. Misalnya ngukur berat badan"

AUTHOR / Shafira Aurel

SDM atasi tengkes
Ilustrasi: Petugas Bapanas menunjukkan isi paket bantuan pangan atasi tengkes di Kantor Kecamatan Ciamis, Jabar, Selasa (23/04/24). (Antara/Adeng Bustomi)

KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan akan menggencarkan pelatihan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya untuk mengoptimalkan akurasi data stunting atau tengkes di tanah air. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pengoptimalan pelatihan SDM ini ditunjukkan kepada para petugas pengukuran antropometri, seperti bidan dan kader posyandu. Sebab ia menyebut masih banyak terdapat kekeliruan pada data tengkes  yang diinput.

Kata dia, hanya sekitar 50-60 persen petugas pengukuran antropometri yang mampu mengukur secara tepat, sesuai dengan standar Kemenkes.

"Kita melatih SDM-nya supaya bisa mengukur dengan benar. Nah ini yang sekarang masih berjalan. Karena ada SDM-nya yang tidak disiplin. Dia masukin 3 bulan ke depan, 6 bulan kedepan dia sudah masukkan. Ada juga yang cara ngukurnya masih salah. Misalnya ngukur berat badan itu nggak boleh pakai baju atau jaket dia masih pakai jaket. Kalau mau ukur tinggi badan itu tumitnya mesti nempel ke dinding supaya umur tinggi badannya bener itu masih perlu kita latih," ujar Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Kamis (16/5/2024).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan upaya lain yang juga dilakukan untuk menjaga keakuratan data tengkes  adalah dengan melakukan pemenuhan alat antropometri sesuai standar di seluruh posyandu dan fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Indonesia.

Baca juga:

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi tengkes tahun 2023 mencapai 21,5 persen. Capaian ini menurun 0,1 persen dibandingkan 2022.

Pada  2024, pemerintah menargetkan penurunan stunting di Indonesia menjadi 14 persen.


Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!