BERITA

Anyang-anyangan Bisa Sebabkan Infeksi Ginjal

Hati-hati usai berhubungan intim dan menahan kemih.

AUTHOR / Eka Jully

Anyang-anyangan Bisa Sebabkan Infeksi Ginjal
Ilustrasi

KBR, Jakarta-  Kalau lagi sibuk atau tanggung mengerjakan sesuatu, suka menahan buang air kecil gak? Atau menahan pipis di tempat umum, karena toiletnya kotor. Nah, jangan dibiasakan, sering menahan pipis bisa menyebabkan infeksi,lho.

Terkadang juga nih, jika menahan berkemih terlalu lama, maka saat dikeluarkan, urin jadi sedikit jumlahnya, bahkan disertai nyeri dan ngilu. Kata orang sih, kondisi itu disebut anyang-anyangan.


Nah, menurut dr. Vidhia Umami,SpPD dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, anyang-anyangan, dalam istilah kedokteran disebut dis-uria. Ini adalah rasa keluhan tak nyaman atau nyeri saat buang air kecil.


“Anyang-anyangan sering dikeluhkan oleh masyarakat. Penyakit ini biasanya disertai dengan  rasa nyeri di perut bagian bawah atau di atas tulang kemaluan dan tidak nyaman saat berkemih. Baru saja pipis, tapi kok kayak gak tuntas, trus balik lagi ke belakang. Tapi setiap berkemih rasanya gak puas atau gak lega,” ujarnya Vidhia saat berbincang bersama KBR pada program Klinik KBR, Selasa (9/6/2015).

 

Ia menjelaskan, anyang-anyangan bukanlah penyakit tapi keluhan. Keluhan pada saat buang air kecil tadi, bisa saja disertai disertai demam atau ada sesuatu di urin yang mengakibatkan infeksi .


Dis-urea atau anyang-anyangan ini berhubungan dengan infeksi, baik infeksi saluran kemih yang berkomplikasi atau tidak. Bisa pula karena ada batu pada saluran kencing atau di muara saluran kecil/uretra.


“Infeksi tadi awalnya di bawah, karena tidak diobati, tidak minum air putih yang banyak untuk membasuh daerah yang terkena infeski, maka infeksinya bisa naik ke saluran kemih bagian atas sampai ke ginjal,” tambahnya. 


red
dr. Vidhia Umami,SpPD  saat berbincang bersama KBR pada program Klinik KBR, Selasa (9/6/2015). 


Orang yang terkena penyakit ini, akan merasakan  panas, nyeri pada bagian bawah, dan  sulit berkemih. Sedangkan, pada bagian atas, bisa mengalami nyering pinggang dan demam. Jika ini terjadi,  biasanya penanganannya lebih serius. 

“Yang paling sering dikeluhkan pasien adalah Kolik Renal atau nyeri hebat di daerah ginjal dan saluran kemih. Saat kolik renal datang, luar biasa nyerinya. Bagi yang mengalaminya bisa tak bisa tidur, bahkan terguling-guling. Tapi, kalau hilang ya hilang. Penyebabnya adalah batu pada saluran kemih, karena kurang minum air putih,” kata Vidhia.

Selain faktor infeksi dan dehidrasi, anyang-anyangan juga terjadi jika aktif melakukan hubungan seksual, terutama bagi pengantin baru. Jika setelah berhubungan intim, sang wanita menahan kencing dan tak membasuh kemaluan dengan baik, ini bisa terjadi infeksi.

“Wanita rentan terkena anyang-anyangan atau infeksi saluran kemih, karena muara saluran kencing berdekatan dengan lubang vagina. Tapi, keluhan anyang-anyangan, bisa juga dialami laki-laki berusia 50 tahun, karena prostat yang membesar”


Untuk itu, Vidhia menyarankan, agar rutin mengkonsumsi air putih 1,5-2 liter per hari dan tak menahan berkemih. Selain itu, kelembapan pada area kemaluan pun harus dijaga dengan baik, meski aktifitas sedang padat. Jika sedang datang bulan, usahakan rajin mengganti pembalut, agar tidak menyebabkan alergi dan iritasi pada vagina.


Dari segi medis, tak disarankan menggunakan atau mengkonsumsi air lain, selain air putih. Air dari rebusan tumbuh-tumbuhan, semisal air rebusan sirih atau mengkudu, kata Vidhia, belum ada penelitian secara medis dan jangka panjang.


Sementara itu, normalnya urin yang kita keluarkan adalah 1-2cc per kilo per jam. Untuk mengukurnya, dengan cara ditampung dan dimasukkan dalam botol ukur.


Namun, keluhan anyang-anyangan tak selalu menandakan ada kelainan atau infeksi pada urin seseorang. Bisa jadi karena adanya kuman atau infeksi dari organ lain wanita di daerah perut. Semisal kelainan pada kandungan, bagian pencernaan dan lain-lain.


“Setiap keluhan, jangan dibiarkan larut, apalagi sudah  sampai tahap nyeri pinggang dan demam yang lama. Segera konsultasikan ke dokter dan lakukan pemeriksaan urin, agar bisa mengetahui  kondisi kesehatan ginjal dan saluran kemih,” sarannya.

 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!