indeks
Anies Baswedan: Pemberantasan Korupsi Harus Dimulai dari Rumah

KBR68H, Jakarta - Pemberantasan korupsi yang dilakukan di level elit menurut Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan tidak cukup.

Penulis: Doddy Rosadi

Editor:

Google News
Anies Baswedan: Pemberantasan Korupsi Harus Dimulai dari Rumah
anies baswedan, pemberantasan korupsi, kpk

KBR68H, Jakarta - Pemberantasan korupsi yang dilakukan di level elit menurut Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan tidak cukup. Bekas Ketua Komite Etik KPK ini mengatakan, pemberantasan korupsi harus dimulai dari hulu ke hilir. Kata dia, yang penting dilakukan saat ini adalah pendidikan antikorupsi di rumah-rumah.
 
"Korupsi adalah gejala defisit integritas. Integritas harus mulai kita didik di rumah-rumah. Ibu-ibu dapat mengatakan pada anaknya, rahim ini tak menghasilkan pencuri. Pesan itu akan tertanam penuh pada anak-anak kita," ungkapnya di hadapan penggiat Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Bandung dalam keterangan pers yang diterima KBR68H, Jumat (18/10)

Ia menambahkan kesadaran atas hukum dan etika sangat perlu untuk mulai dibangun dari rumah. Kesadaran tersebut harus ada di institusi pendidikan dan institusi paling penting ada di rumah.
 
"Penegakan hukum atas tindak korupsi saat ini sebenarnya adalah level selanjutnya dari kesadaran hukum. Pemberantasan korupsi harus menyeluruh, itu kenapa pendidikan korupsi di rumah di level kesadaran hukum sangat penting," ujarnya.

Kasus korupsi tidak pernah berhenti meski negeri ini sudah mempunyai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berdasarkan catatan Kementerian Dalam Negeri, 289 kepala daerah sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.

Korupsi tidak hanya menimpa pejabat eksekutif tetapi juga legislatif dan yudikatif. Terakhir, Ketua MK Akil Mochtar dan anggota DPR dari Fraksi Golkar Chairun Nisa ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap sengketa pilkada.

anies baswedan
pemberantasan korupsi
kpk

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...