NUSANTARA

Ancaman El Nino, Pemkab Garut Asuransikan Ribuan Hektare Sawah

"Sehingga kalau terjadi kekeringan sampai gagal panen itu ada pembayaran klaimnya."

AUTHOR / Sigit Zulmunir

Kekeringan akibat El Nino
Fenomena El Nino, Lahan pertanian yang kering akibat kemarau di Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jabar. (Antara/Feri Purnama)

KBR, Jakarta-  Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengasuransikan 2.000 hektare lahan padi dan jagung. Upaya itu dilakukan untuk meminimalisir kerugian petani bila terjadi gagal panen pada musim kemarau tahun ini. 

Saat ini luas lahan yang telah mengalami kekeringan di Kabupaten Garut mencapai 3.000 hektar.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga, mengatakan pembayaran asuransi bagi petani ini sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat dan Daerah. Premi asuransi yang harus dibayarkan ke perusahaan asuransi PT Jasindo sebesar Rp185 ribu per hektare. Dari jumlah itu pemerintah daerah hanya membayar sebesar Rp 36 ribu.

"Kita sudah mendaftarkan hampir 2.000 hektare tahun ini di asuransi usaha tani. Asuransi baru di padi, sehingga kalau terjadi kekeringan sampai gagal panen itu ada pembayaran klaimnya. Mereka mendapatkan Rp 6 juta per hektarenya. Rata-rata satu hektare terdapat tiga sampai empat orang petani. Jumlah petani sekitar 8.000 orang. Mudah-mudah tidak sampai terjadi gagal panen," ujar Beni, Selasa (01/08/23).

Baca juga:

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga, menyatakan pada tahun depan pemerintah daerah menargetkan 5.000 hektare lahan pertanian untuk diasuransikan. 

Selain mengasuransikan lahan, pemerintah daerah juga menghimbau petani agar tidak menanam komoditas pertanian yang memerlukan air cukup banyak seperti padi. Hal itu untuk mengurangi terjadinya gagal panen pada musim kemarau tahun ini.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!