BERITA
AMAN: Vaksinasi Covid-19 Belum Menjangkau Masyarakat Adat
Ada ketimpangan penyelenggaraan vaksinasi yang dialami oleh masyarakat adat.
AUTHOR / Yovinka Ayu
KBR, Jakarta- Program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah masih belum merata, dan belum mampu menjangkau masyarakat di pedalaman.
Program yang sudah dimulai sejak awal tahun tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah menekan laju penularan Covid-19 dan membentuk kekebalan komunal.
Menurut Ketua Umum Perempuan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Devi Anggraini, ada ketimpangan penyelenggaraan vaksinasi yang dialami oleh masyarakat adat.
“Sebaran geografis yang luas dari masyarakat adat cenderung membuat masyarakat adat tereksklusi dari proses ini (vaksinasi). Dan aksesibilitas yang disediakan oleh pemerintah dengan harus mendaftar secara online itu kan enggak mungkin bisa dengan mudah dijangkau oleh masyarakat adat. Kemudian, kartu identitas sudah pasti akan mengeksklusi perempuan dan pemuda masyarakat adat. Hanya sedikit orang yang bisa dijangkau melalui proses ini,” ungkap Devi dalam webinar yang digelar INFID, Senin (19/7/2021).
Devi menjelaskan, ada tiga tipe wilayah adat. Pertama yaitu wilayah urban dan dikepung berbagai proyek strategis nasional. Tipe kedua adalah wilayah dengan akses semi terbuka dan kehidupan masyarakat mengandalkan aktivitas bercocok tanam. Tipe ketiga adalah wilayah adat yang masih terjaga.
Kata dia, ketiga tipe wilayah masyarakat adat tersebut cenderung memiliki kendala akses yang sama terhadap vaksin. Di antaranya kesenjangan pemahaman soal Covid-19 dan vaksin, keterbatasan layanan kesehatan, serta adanya aktivitas perusahaan di wilayah adat yang menghambat proses karantina.
Oleh sebab itu, Perempuan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) merekomendasikan adanya akses khusus bagi masyarakat adat agar bisa mendapat vaksinasi. Devi menyebut, hal itu diupayakan melalui komunikasi dengan Kementerian Kesehatan maupun pihak-pihak terkait.
“Kami juga sedang melakukan penggalangan dana yang bisa memberikan dukungan untuk memastikan bahwa paling tidak ada alat-alat kesehatan yang bisa membantu pemantauan terhadap kesehatan masyarakat adat,” imbuhnya.
Per Selasa (20/7), capaian vaksinasi penduduk di Indonesia baru mencapai 20,33 persen atau 42,344,675 orang untuk dosis pertama. Sedangkan yang sudah mendapat dosis lengkap sebanyak 16,451,288 orang atau 7,90 persen.
Editor: Sindu
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!