BERITA
Aktivis Protes Holcim Eksploitasi Kapur Nusakambangan
Dalam sehari pabrik semen mengeruk setidaknya 24 ribu ton kapur
AUTHOR / Muhamad Ridlo Susanto
KBR, Cilacap– Puluhan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Institut
Imam Ghazali Pecinta Alam (Ighapala) Cilacap, Jawa Tengah menggelar aksi
damai memprotes penambangan kapur oleh Pabrik Semen Holcim. Mereka
menuntut supaya penambangan kapur segera dihentikan. Koordinator
Lapangan, Muhamad Yahya mengatakan dalam sehari pabrik semen mengeruk
setidaknya 24 ribu ton kapur. Kata dia, dalam jangka 20 tahun, sesuai kontrak
penambangan, Pulau Nusakambangan akan habis ditambang.
"Menuntut
kepada pemerintah untuk mengurangi ekploitasi oleh pihak Holcim
terhadap Pulau Nusakambangan. Nantinya, di situ, bahwasanya ada
lokalisasi pengerukan kapur di Pulau Nusakambangan. Nusakambangan itu
berada di Lempeng Australia dan juga Lempeng Samudera Hindia yang
berpotensi amat besar untuk terjadinya gempa bumi dan bencana tsunami.
Lihat di peta, bahwasanya Pulau Nusakambangan merupakan benteng bagi
Cilacap dan sekitarnya," jelasnya, Kamis (04/02/2016)
Koordinator Lapangan Aksi Damai,
Muhamad Yahya menambahkan, bagi Cilacap, Pulau Nusakambangan merupakan
benteng dari kemungkinan bencana tsunami. Dia mengungkap, pada 2006,
saat terjadi bencana tsunami Pangandaran, Cilacap juga menjadi wilayah
terdampak. Namun, wilayah kota terselamatkan karena Pulau Nusakambangan.
Jika perbukitan kapur Nusakambangan habis dikeruk, maka saat terjadi tsunami air bisa menyapu daratan Cilacap.
Editor: Malika
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!