NASIONAL
Aktivis '98 Serukan Jangan Pilih Calon yang Diusung Prabowo dan Jokowi di Pilkada
Seruan disampaikan saat mengikuti Aksi Kamisan ke-841 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2024).

KBR, Jakarta - Aktivis 1998 Alif Iman mengajak masyarakat untuk tidak memilih calon yang didukung oleh Joko Widodo maupun Presiden Prabowo Subianto di Pilkada 2024. Ia menyebut langkah ini diambil sebagai bentuk perlawanan terhadap impunitas.
"Yang kita pilih adalah mereka yang derajat keiblisannya rendah, tugas kita hanya satu yaitu lawan. Dan melawan itu dengan cara merobohkan tembok besar yang menghalangi jalannya demokrasi dan jalannya kemanusiaan kita. Tugas sesederhana itu akan kita lakukan dengan satu ukuran pada 27 November nanti yaitu tidak memilih siapapun yang didukung oleh Joko Widodo dan jaringannya, serta yang didukung oleh Prabowo Subianto dan jaringannya," ujar Alif Iman saat mengikuti Aksi Kamisan ke-841 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Dia juga menuntut agar calon pemimpin daerah yang dipilih dapat menyelesaikan permasalahan terkait perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di tingkat daerah.
Alif mengingatkan untuk pemerintah tidak main-main dalam penyelesaian pelanggaran HAM.
Dia merasa sudah terlalu lama pemerintah menggantungkan bahkan mengabaikan keadilan dan pemenuhan hak bagi para keluarga korban pelanggaran HAM. Padahal, setiap kali Pilpres dan Pilkada banyak sekali janji soal HAM yang dikeluarkan, namun nihil dijalankan.
"Kalau boleh saya katakan cukup muak ya. Keadilan harus terus diperjuangkan. Jangan diam, lawan," ucapnya.
Baca juga:
- Bawaslu RI: Video Dukungan Presiden Prabowo ke Paslon Lutfi-Yasin Tak Melanggar
- Jokowi Blusukan ke Pasar Bareng Cawalkot Solo, Ikut Kampanye?
- Ridwan Kamil Temui Jokowi di Solo, Bahas Penataan Jakarta
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!