BERITA
Airbus Kirim Helikopter Panther Antikapal Selam Perdana Pesanan Indonesia
Kontrak pemesanan 11 helikopter Panther itu diteken Indonesia-Airbus pada akhir 2014 lalu. Setelah tiga heli diserahterimakan, diharapkan sisa delapan helikopter lagi bisa dituntaskan pada akhir 2018
AUTHOR / Agus Lukman
KBR - Produsen pesawat Airbus secara resmi menyerahkan tiga helikopter
AS565 MBe Panther dari 11 heli pesanan Indonesia. Penyerahan itu lebih
cepat dari jadwal.
Acara serah terima helikopter perdana itu
dilakukan di kantor pusat Airbus di Marignane, Prancis. Dari Indonesia,
hadir perwakilan dari Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Laut.
Kontrak
pemesanan 11 helikopter Panther itu diteken Indonesia-Airbus pada akhir
2014 lalu. Setelah tiga heli diserahterimakan, diharapkan sisa delapan
helikopter lagi bisa dituntaskan pada akhir 2018.
"Kami senang
bisa menjadi saksi penyerahan tiga helikopter Panther perdana ke mitra
kami, hari ini," kata Kepala Program Helikopter Panther Airbus, Janick
Blanc dalam rilis yang dikutip UPI Press.
Helikopter atau
Eurocopter AS565 Panther merupakan versi militer dari Eurocopter AS365
Dauphin. Helikopter segala cuaca ukuran medium ini mendapat tenaga dari
mesin turbo ganda Turbomeca Arriel 2N. Kecepatan maksimum bisa mencapai
165 knot (sekitar 305 kilometer per jam)
Panther versi militer
ini memiliki peran militer yang luas, meliputi serangan tempur, serangan
antikapal selam (Anti-Submarine Warfare/ASW), serangan darat,
penyelamatan hingga evakuasi medis. Kokpitnya dilengkapi Sistem Kendali
Terbang Otomatis (automatic flight control system/AFCS) serta sistem
manajemen penerbangan.
"Helikopter AS565 MBe dikembangkan
menggunakan proses yang sangat sempurna, dan untuk varian Panther ini
berat maksimal take-off ditingkatkan hingga 4,500 kilogram. Ini akan
meningkatkan kemampuan misi, terutama untuk misi antikapal selam," kata
Janick Blanc.
Helikopter Panther pertama kali diproduksi pada
1984, dan digunakan di 20 negara. Sedangkan untuk varian Panther AS565
MBe itu pertama kali digunakan militer angkatan laut Meksiko.
Indonesia
akan menggunakan helikopter Panther ini untuk mendukung kemampuan
pertempuran laut TNI AL. Mitra Airbus di Indonesia, PT Dirgantara
Indonesia ditugaskan untuk melengkapi heli Panther itu dengan dipping
sonar (DS) dan sistem peluncur torpedo.
Direktu Utama PT DI Budi
Santoso mengatakan PT DI telah bekerja dengan Airbus Helicopters pada
sejumlah proyek selama bertahun-tahun. Tahun ini, kerjasama PT DI dengan
Airbus sudah menginjak usia 40 tahun.
"Capaian hari ini
menggambarkan komitmen dua perusahaan dalam bekerjasama. Kami menunggu
helikopter hijau ini di Bandung, sehingga kami siap untuk memulai
pemasangan peralatan misi tempur, kata Budi.
Menurut rencana,
helikopter Panther ini akan menggunakan dipping sonar (DS-100) yang bisa
beroperasi di kedalaman hingga 500 meter. Dipping sonar ini berguna
untuk pengawasan jarak jauh dan pencarian bawah air, termasuk mendeteksi
kapal selam.
Sejak tahun lalu, TNI AL berencana membangun
skadron anti kapal selam (anti-submarine warfare/ASW). Skadron yang
diberi nama Skadron Udara 100 ini bakal didedikasikan sepenuhnya untuk
pertempuran laut anti kapal selam, dengan menggunakan helikopter AS565
MBe Panther.
Situs IHS Jane Defense Weekly menulis, skadron ini
akan bertugas dekat dengan tanggal pengiriman Panther pertama. Skadron
ini rencananya ditempatkan di pangkalan udara di Surabaya, Jawa Timur.
(UPI/IHSJane/Airbus/
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!