NASIONAL
Ahmad Yani: Muktamar SDA Lebih Buruk Dari Muktamar Romy
Politisi Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Yani, menilai Muktamar versi Suryadharma Alie lebih buruk dari pada Muktamar versi Romahurmuzy.
AUTHOR / Indra Nasution
KBR,
Jakarta- Politisi Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Yani, menilai
Muktamar versi Suryadharma Alie lebih buruk dari pada Muktamar versi
Romahurmuzy.
Pasalnya pemilihan Ketua Umum Djan Faridz dilakukan secara
aklamasi tanpa komunikasi dengan pihak lainnya. Yani mengatakan
pencalonan Djan Faridz dilakukan sepihak dan tak memberikan
kesempatan terhadap calon lain.
"Bahkan
lebih buruk daripada Surabaya, Surabaya itu aklamasi karena tahapan
bukan langsung dari awal aklamasi. Kalau mau aklamasi yang berunding
jangan main setengah kamar, berunding semua komponen. Siapa yang
mewakili DPC siapa yang mewakili DPW itu baru oke. Calon berapa orang? Itu tidak boleh menentukan pilihan mari kita ambil beberapa perwakilan membawa ke KH Maimun Zubair," kata Yani di lokasi
Muktamar PPP.
Sebelumnya, Ahmad Yani ikut mencalonkan diri
sebagai Ketua Umum PPP versi Suryadharma Ali. Dini hari tadi bekas
Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz terpilih secara aklamsi sebagai
ketua umum PPP.
Pada hari sebelumnya Muktamar kedelapan PPP diwarnai kericuhan akibat keputusan sepihak pemimpin sidang yang dipimpin Ketua DPP PPP Fernita Darwis. Dia memutuskan Djan Faridz sebagai ketua umum secara aklamasi. Peserta menolak hasil tersebut. Alasannya, keenam poin itu tidak sesuai dengan agenda sidang kemarin.
Editor: Dimas Rizky
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!