NASIONAL

Aduan KBGO Semester Pertama Capai 945 Kasus

"Dari sisi usia yang paling banyak itu dialami oleh mereka yang 18 sampai 25 tahun"

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / Rony Sitanggang

KBGO
Ilustrasi. Kekerasan berbasis gender online (KBGO). (Foto: freepik.com)

KBR, Jakarta-  Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mengungkapkan ada sebanyak 945 aduan kekerasan berbasis gender online (KBGO) sepanjang Januari-Juni 2024. Kepala Divisi Kesetaraan dan Inklusi SAFEnet Wida Arioka menyebut angka laporan ini menyaingi laporan di tahun lalu.

Kata dia,  hal ini cukup mengkhawatirkan.

"Yang mana kalau dibandingkan dengan tahun lalu, itu dalam 1 tahun itu ada 1.052 kasus. Ini setengah tahun saja sudah hampir menyaingi angka tahun lalu. Kalau kita lihat grafisnya juga bulan Januari, Februari itu sangat tinggi, lalu melantai di bulan Maret. Dan ini mulai mengalami peningkatan lagi di bulan April, Mei dan Juni," kata Wida dalam Media Briefing: Akuntabilitas Platform, Kebebasan Berekspresi, dan Hak atas Rasa Aman, Kamis (5/9/2024).

Kepala Divisi Kesetaraan dan Inklusi SAFEnet Wida Arioka menyebut laporan di tahun 2024 ini kian meningkat pada bulan Februari, dimana bertepatan dengan pemilu 2024 sebanyak 148 laporan. Ia mengkhawatirkan angka ini akan terus meningkat jelang Pilkada 2024 pada November 2024.


Baca juga:

Kepala Divisi Kesetaraan dan Inklusi SAFEnet Wida Arioka menyebut dalam laporan KBGO di 2024, perempuan adalah yang paling banyak mengalami kasus KBGO yakni sebanyak 56,4 persen. Sedangkan lak-laki sebanyak 41 persen dari total laporan yang masuk.

"Kalau dari sisi usia yang paling banyak itu dialami oleh mereka yang 18 sampai 25 tahun. Namun kemudian di 26-35 tahun itu termasuk yang cukup tinggi juga," kata Wida.

Menurut Wida, laporan KBGO yang masuk ke SAFEnet paling banyak mendapatkan ancaman penyebaran konten intim. Diikuti dengan pemerasan dengan menggunakan konten intim korban yang sifatnya seksual.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!