NASIONAL

Ada Manfaat, Menangis Jangan Ditahan!

Manfaat menangis pada kesehatan mental

AUTHOR / Tim Disko

Diskusi Psikologi (Disko)

KBR, Jakarta- Menitikkan hingga berurai air mata adalah hal wajar yang pernah dialami setiap manusia. Sayangnya, menangis masih dianggap sebagai kelemahan.

Padahal melansir laman Hello Sehat dari Kementerian Kesehatan. Menangis atau meluapkan emosi dalam diri kita itu ada manfaatnya loh. Dikatakan, laki-laki yang didorong dan dipaksa menahan tangis dan emosinya, memiliki kecenderungan menarik diri secara emosional dari orang-orang yang dicintai. Parahnya mereka bisa melampiaskan emosinya dengan hal-hal lain yang mungkin berbahaya atau mengancam kesehatan mereka.

Emang Ada Manfaatnya Buat Kesehatan Mental?

Psikolog Klinis dari Layanan Psikologis Online KALM, Wenny Aidina M. Psi menekankan bahwa menangis adalah hal yang wajar dan manusiawi. Lantaran sejak kecil, menangis adalah salah satu bentuk ekspresi, komunikasi dan emosi seseorang.

"Reaksi emosi itu memang banyak jenisnya gitu ya, bisa dikeluarkan dalam berbagai cara ya. Kalau ditanya, apakah penting dengan menangis? Memang yang paling mudah dilakukan adalah dengan menangis. Ketika ada sesuatu tidak nyaman, memang dalam naluriahnya kita itu pasti akan menangis," ungkap Wenny.

Tapi kita juga disarankan mengamati intensitas menangis. Kenapa? Psikolog Klinis dari Layanan Psikologis Online KALM, Wenny Aidina M. Psi mengatakan menangis tidak boleh dijadikan satu-satunya cara meluapkan emosi seseorang. 

"Sehingga kalau ditanya penting? Iya penting, tapi yang perlu diperhatikan adalah konteks menangisnya ini gitu ya. Nah kalau misalnya terlalu sering gitu ya, menggunakan metode menangis sebagai cara untuk mengeluarkan emosi sedih. Itu kan Berarti ada cara yang belum efektif tuh, yang dilakukan gitu. Bayangkan ya, lagi sedih di studio gitu ya dan tempatnya lagi tidak appropriate gitu ya, tidak sesuai untuk kondisinya dan kita tanpa berpikir panjang langsung nangis terus di tempat itu, dan itu sering banget terjadi. Kita perlu untuk mencari juga cara yang lain, agar tidak hanya berpatokan ketika kita emosi tertentu keluarnya hanya nangis seperti itu," pungkasnya.

Baca juga:

Tengah Tersiksa tapi Tampak Tegar

Mental si Paling Flexing

Dugaan Serangan Siber Perbankan, Berikut Kiat buat Nasabah Hindari Risiko

Kalau soal hubungan menangis dengan kesehatan mental, Psikolog Klinis dari Layanan Psikologis Online KALM, Wenny Aidina M. Psi mengatakan bahwa menangis juga dianggap bisa mengekspresikan diri kita dan lebih menstabilkan emosi secara mental.

Tapi nih, kegalauan tidak disarankan, dibagi-bagi di media sosial. Lantaran, Wenny menganggap kesedihan dan masalah yang menimpa seseorang tidak bisa terselesaikan dengan membagikannya di media sosial.

"Dengan proporsi yang sesuai gitu ya. Kalau terlalu sering dan terlalu mengganggu kefungsian kita sehari-hari. Jadinya gara-gara menggalau. Kita cuma ekspresiin di media sosial, nulis terus ya. Enggak makan, nggak minum, nggak keluar kamar. Ya itu juga berarti tidak baik ya menggalaunya gitu. Karena sudah mengganggu fungsi sehari-hari kita," tuturnya,

Nah lebih lanjut soal seberapa penting sih menangis dan hubunganya dengan kesehatan mental? Yuk kita cari tau di podcast Diskusi Psikologi (Disko) di link berikut ini:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!