NASIONAL

35 Atlet Disabilitas Siap Bertanding di Paralimpiade Paris 2024

"Kami yakin ada yang dapat medali. Peringkat atlet ini tinggi-tinggi,"

AUTHOR / Yudha Satriawan

EDITOR / Rony Sitanggang

Paralimpik Paris 2024
Atlet disabilitas boccia DKI Jakarta berlatih di Lapangan YPAC, Kebayoran Baru, Senin (29/07/24). (Antara/Rivan Awal)

KBR, Jakarta- Komite Paralimpik Nasional NPC memastikan 35 atlet kontingen Indonesia akan berlaga di Paralimpiade Paris 2024. Juru bicara NPC, Rima Ferdianto mengatakan hasil itu diperoleh usai penutupan kuakifikasi akhir Juli lalu. 

Menurut Rima, ada sejumlah atlet paralimpiade yang sudah berangkat menuju Paris.

"Total ada 35 atlet untuk 10 cabang olahraga cabor Paralimpiade yang akan diberangkatkan ke Paris. itu dari hasil kualifikasi yang ditutup 31 Juli lalu. Itu sudah final dan fix. Tanggal 5 Agustus sudah ada yang berangkat ka Paris yaitu cabor Boccia dan Para Panahan. Ini kuda hitam kami, meski tidak ditarget medali, kami yakin ada yang dapat medali. Peringkat atlet ini tinggi-tinggi," ujar Rima, Selasa (13/8/2024).

Lebih lanjut Rima menjelaskan Indonesia menargetkan minimal 1 medali emas dam 4 medali perak. Angka ini dikurangi dari target sebelumnya, 2 emas karena ada sejumlah kategori cabor yang dihapus di Paralimpiade.

Atlet Indonesia yang berlaga terdiri Boccia: 4 atlet, Judo tunanetra: 3, Para angkat berat: 3, Para atletik: 5, Para menembak: 1, Para balap sepeda: 1. Kemudian Para bulu tangkis: 9 atlet, Para panahan: 5, Para tenis meja: 1, dan Para renang: 3 atlet.

Baca juga:

Kompetisi olahraga tingkat dunia untuk atlet penyandang disabilitas ini, dijadwalkan berlangsung di Paris, Prancis. 28 Agustus- 8 September 2024. Paralimpiade, sebanyak 184 negara akan ikut dalam kompetisi itu. Sekitar 4.400 atlet yang akan bertanding dalam 549 pertandingan dari 22 cabang olahraga.

 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!