NASIONAL

(CEK FAKTA Debat) Anies Baswedan: Kasus Tewasnya Pendukung Prabowo di Pilpres 2019 Belum Terungkap

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut ada pendukung Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden 2019 yang tewas saat saat memprotes hasil pemilu, dan kasusnya belum terungkap

AUTHOR / KBR

(CEK FAKTA Debat) Anies Baswedan: Kasus Tewasnya Pendukung Prabowo di Pilpres 2019 Belum Terungkap
Calon presiden Anies Baswedan. (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

KBR, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut ada pendukung Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden 2019 yang tewas saat saat memprotes hasil pemilu, dan kasusnya belum terungkap.

"Hadir bersama saya di sini, ayahnya Harun Al Rasyid. Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan saat itu. Protes hasil pemilu. Apa yang terjadi? Dia tewas, sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan," kata Anies Baswedan, saat Debat Pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Verifikasi:

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Ombudsman RI melakukan investigasi pada peristiwa unjuk rasa hasil pemilu yang terjadi pada 21-22 Mei 2019.

Berdasarkan catatan Kepolisian, ada 9 korban tewas dalam kerusuhan itu. Di antaranya Abdul Aziz, M Harun Al Rasyid, M Rehan Fajari, Bachtiar Alamsyah, Adam Nooryan, Farhan Syafero, Sandro, Widianto Rizki Ramadhan dan Muhammad Reza.

Orang tua Harun Al Rasyid mengadu ke Komnas HAM meminta kasus itu diusut karena ada kejanggalan, pada Selasa (28/5/2019).

Lembaga Ombudsman RI menyebut ada indikasi maladministrasi dalam kasus itu. Kepolisian menyebut tengah memburu aktor intelektual dari kasus itu.

Sejauh ini tidak ada informasi yang jelas, mengenai tindak lanjut mengusutan kasus Harun Al Rasyid dan delapan orang korban lainnya.

Baca juga:

Lihat juga informasi Komnas HAM.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!