indeks
Setelah Menanti 40 Tahun, Muslim Slovenia Miliki Masjid

KBR68H- Umat Muslim di Slovenia akhirnya memiliki masjid setelah menunggu selama 40 tahun.

Penulis: Suryawijayanti

Editor:

Google News
Setelah Menanti 40 Tahun, Muslim Slovenia Miliki Masjid
Slovenia, Masjid

KBR68H- Umat Muslim di Slovenia akhirnya memiliki masjid setelah menunggu selama 40 tahun.  Peletakan batu fondasi masjid dilakukan di bekas pabrik yang terletak di ibukota Ljubljana. Beberapa ribu orang menghadiri upacara peletakan batu pertama, termasuk Perdana Menteri Slovenia, Alenka Bratusek , dan Walikota Ljubljana, Zoran Jankovic.

Sejumlah perempuan berjilbab turut menyaksikan peristiwa bersejarah ini, sebuah pemandangan yang tidak biasa di Alpine.

" Ini sangat berarti.Kami akan memiliki tempat yang tepat untuk berdoa, daripada menggunakan berbagai ruang publik,"kata Sahra Kacar.


Slovenia memisahkan diri pada tahun 1991 dari Yugoslavia dengan kemajuan perekonomaian yang paling pesat. Akibatnya negara ini banyak didatangi oleh warga dari negara-negara Muslim yang mencari pekerjaan selama 50 tahun terakhir ini.

Selama ini upaya untuk membangun masjid mendapatkan halangan akibat kurangnya kemauan politik di negara yang berpenduduk dua juta penganut Katolik dan 50.000 adalah Muslim. Sejumlah pejabat pemerintahan sempat menolak pembangunan tempat ibadah itu, bahkan beberapa di antaranya mengusulkan adanya referendum pada 2004. Saat itu sekitar 12000 orang menandatangani petisi yang meminta digelar sebuah pemungutan suara, namun ditolak Mahkamah Konstitusi Slovenia  atas dasar kebebasan beragama .

"Kami sangat senang dapat memulai proyek ini  di Ljubljana, yang akan semakin lebih dikenal dan kota yang lebih plural,"ujar perwakilan ulama dan komunitas Islam di Slovenia, Mufti Nedzad Grabus.

Pembangunan masjid ini diharapkan dapat dimulai  pada  November dan diperkirakan memakan waktu tiga tahun dengan biaya sekitar 12 juta euro.(Al Arabiya) 

Slovenia
Masjid

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...