INTERNASIONAL

Cegah Down Syndrome Melalui Terapi Gen

KBR68H - Para peneliti dari Amerika menemukan bahwa terdapat cara untuk mematikan kromosom ekstra yang menjadi penyebab lahirnya pengidap gangguan down syndrome.

AUTHOR / Rizki Triana

Cegah Down Syndrome Melalui Terapi Gen
down syndrome, terapi gen, pencegahan

KBR68H - Para peneliti dari Amerika menemukan bahwa terdapat cara untuk mematikan kromosom ekstra yang menjadi penyebab lahirnya pengidap gangguan down syndrome.  Gangguan down syndrome adalah suatu kondisi genetik yang menyebabkan penderita tidak mampu untuk belajar dan memiliki beberapa ciri-ciri fisik lain tersendiri. Hingga saat ini penyakit tersebut belum ditemukan obatnya.

Tim dari University of Massachusetts Medical School berusaha mencari tahu cara mencegah down syndrome, dengan meneliti sel kromosom manusia. Hasilnya mereka menemukan bahwa terdapat cara untuk mencegah terjadinya gangguan down syndrome dengan melakukan terapi gen yang ternyata sudah lama dikenal dalam dunia kedokteran.

Terapi gen sebelumnya banyak digunakan untuk mengobati masalah medis yang muncul karena kerusakan gen. Namun, temuan terakhirnya ternyata terapi gen juga dapat memiliki kemungkinan yang besar untuk menonaktifkan kromosom ekstra tersebut secara keseluruhan. Tim peneliti melakukan eksperimen di laboratorium dengan menambahkan gen yang disebut XIST untuk dikembangkan bersamaan dengan sel indukdown syndrome.

"Penelitian ini juga akan mengantar kita untuk memiliki cara baru mempelajari dasar seluler untuk down syndrome, yang bisa membantu mengidentifikasi obatnya," kata Dr. Jeanne Lawrence, kepala peneliti.

Menurut Carol Boys, dari Down's Syndrome Association, temuan ini dapat memiliki dampak serius di masa depan yang mungkin dapat  memberikan manfaat nyata untuk penderita down syndrome.

Rata-rata, orang dengan down syndrome memiliki ukuran tinggi yang lebih pendek, memiliki mata yang miring ke atas dan telinga yang kecil. Mereka juga rentan terhadap cacat jantung, masalah tiroid, infeksi, kelainan darah dan gejala awal Alzheimer. (BBC)

Editor: Doddy Rosadi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!