ragam
Tumbuh Melambat, Ekonomi RI 2024 Capai 5,03 Persen

Penyumbang utama pertumbuhan ekonomi tahun lalu adalah Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB atau investasi.

Penulis: Astri Septiani

Editor: Wahyu Setiawan

Google News
Neraca dagang
Warga melakukan pembayaran secara elektronik menggunakan QRIS saat berbelanja di Kota Serang, Banten, Kamis (16/1/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan secara kumulatif atau sepanjang tahun 2024, ekonomi RI tumbuh 5,03 persen. Angka ini melambat dibanding capaian tahun 2023 yang mengalami pertumbuhan 5,05 persen.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut ekonomi Indonesia pada Triwulan 4-2024 tumbuh 5,02 persen dibandingkan tahun lalu (year on year).

"Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,71 persen dan tumbuh sebesar 4,98 persen. Selanjutnya disusul oleh PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) yang memberikan kontribusi sebesar 30,12 persen dan pertumbuhannya sebesar 5,03 persen," kata dia saat konferensi pers daring, Rabu (5/2/2025).

Amalia menyebut, dari sisi produksi, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi 2024 adalah Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan. Hal ini, kata dia, sejalan dengan peningkatan aktivitas produksi dan permintaan luar negeri.

Sementara dari sisi pengeluaran, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi tahun lalu adalah Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB atau investasi.

"Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu Jasa Lainnya, Transportasi dan Pergudangan, serta Akomodasi dan Makan Minum. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi," tambahnya.

Amalia menyebut sepanjang tahun 2024, Bali & Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku dan Papua, tumbuh di atas ekonomi nasional.

Baca juga:

BPS
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...