ragam
Timnas AMIN Minta Semua Pihak Awasi Politisasi Bansos

"Yang terjadi bukanlah kepedulian pada rakyat, tetapi diduga kuat adanya manipulasi keberpihakan,"

Penulis: Hoirunnisa

Editor:

Google News
bansos
Warga menerima bansos uang dan beras dari pemerintah, Selasa, (27/7/2021) (FOTO: ANTARA).

KBR, Jakarta- Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengajak semua pihak mengawasi penyaluran bantuan sosial.

Kapten Timnas AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus mengatakan, pengawasan itu bertujuan untuk memastikan bansos tidak dipolitisasi untuk keuntungan elektoral suatu pihak.

"Persoalannya bagi tim hukum nasional pasangan Amin bukan pembagian bansosnya, tetapi politisasi bansos untuk kepentingan calon tertentu yang dilakukan oleh oknum penyelenggara negara. Sehingga yang terjadi bukanlah kepedulian pada rakyat, tetapi diduga kuat adanya manipulasi keberpihakan untuk kepentingan elektoral bagi paslon tertentu yang sarat dengan politik uang," kata Syaugi dalam siaran pers dipantau dari kanal Youtube Kompas TV, Rabu (17/1/2024).

Baca juga:

Kapten Timnas AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meningkatkan kualitas pengawasan. Kata dia, demi berjalannya pemilu yang berintegritas, Bawaslu harus lebih tegas menindak setiap pelanggaran.

Pada kesempatan yang sama, Tim hukum nasional AMiN mencatat ada 30 pelanggaran pemilu yang ditemukan timnya di seluruh daerah. Pelanggaran itu meliputi pidana, administrasi hingga etika.

Ketua umum Timnas AMIN, Ari Yusuf Amin memastikan akan terus berkoordinasi dengan Bawaslu untuk menindaklanjuti setiap laporan pelanggaran pemilu.

"Setiap laporan-laporan itu kita lengkapi dengan fakta dan bukti. Jadi kami juga berulang kali mengingatkan kepada Bawaslu, mohon sekali untuk semua penyelenggara Pemilu ini berlaku netral," kata Ari.

Editor: Muthia Kusuma

politisasi bansos
bansos
Timnas AMIN
#PemiluDamaiTanpaHoaks
#kabar pemilu KBR

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...