ragam
Ray Rangkuti Usul 'Reshuffle' Bahlil, Budi Arie, dan Yandri

Ray beralasan ada sejumlah faktor yang bisa membuat pejabat di kabinet kena reshuffle.

Penulis: Ardhi Ridwansyah

Editor: Resky Novianto

Google News
bahlil
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta– Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai Presiden Prabowo Subianto perlu melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih di 100 hari awal pemerintahan.

Ray beralasan ada sejumlah faktor yang bisa membuat pejabat di kabinet kena reshuffle

Pertama, karena kinerja buruk dan tak bisa ditingkatkan. Kedua, tidak sevisi atau sejalan dengan Prabowo, dan juga bermasalah secara etik maupun terjerat kasus korupsi.

Ray mengusulkan sejumlah nama pejabat di Kabinet yang mesti di-reshuffle yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto.

“Setuju saya Bahlil (di-reshuffle), Bahlil juga kemarin itu blunder yang sangat besar bagi Pak Prabowo, Anda bisa bayangkan 100 hari setelah Pak Prabowo disebut tingkat kepuasannya mencapai 80 persen, empat hari setelah itu dibuyarkan oleh Bahlil. Jadi sangat wajar kalau posisi Bahlil rentan untuk di-reshuffle,” ujar Ray kepada KBR, Kamis (6/2/2025).

Menurut Ray, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pantas dicopot lantaran melakukan sempat blunder terkait dengan aturan pelarangan pengecer menjual LPG 3 kilogram yang menyebabkan kelangkaan hingga menimbulkan antrean di pangkalan sejumlah daerah.

Sementara Menteri Koperasi Budi Arie, lanjut Ray, bisa terkena reshuffle karena tidak sejalan dengan Prabowo.

“Mungkin lebih banyak berhubungan dengan masa lalu dalam hal ini Pak Jokowi dan yang kedua beliau sedang dihantui, dikaitkan dengan kasus judi online,” tutur Ray.

Kemudian Menteri Desa Yandri Susanto, dijelaskan Ray, bisa diganti karena sejauh ini kinerjanya dianggap belum terlihat. Apalagi, kata dia, Yandri pernah mengundang kontroversi lantaran gaduh penggunaan kop surat kementeriannya untuk urusan pribadi meski akhrinya sudah meminta maaf dan diklarifikasi.

Baca juga:

- Prabowo Singgung Soal Tindak Jajaran, Gerindra: Itu Peringatan!

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto kembali mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk membangun pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.

Prabowo menyebut, tak akan ragu untuk menindak siapa saja yang tidak sejalan dengan prinsip tersebut, termasuk para menterinya di kabinet.

Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan pada acara 102 Tahun Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).

"Kami tidak akan ragu-ragu bertindak, 100 hari pertama, ya saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak!" kata Prabowo dikutip dari Sekretariat Presiden, Kamis (6/2/2025).

Ray Rangkuti
Bahlil Lahadalia
Yandri Susanto
Budi Arie Setiadi
reshuffle
Presiden Prabowo Subianto
Kabinet Merah Putih

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...