ragam
Polemik Gelar Doktor Bahlil, Mencoreng Muruah Perguruan Tinggi

Dewan Guru Besar UI juga akan menggelar sidang etik terkait potensi pelanggaran di SKSG.

Penulis: Shafira Aurelia, Heru Haetami

Editor: Sindu

Google News
Polemik Gelar Doktor Bahlil, Mencoreng Muruah Perguruan Tinggi
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang juga mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) di UI. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai polemik gelar doktor (S3) Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia (UI) perlu menjadi peringatan bagi perguruan tinggi lain.

Alasannya menurut Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji, selama ini marak obral pemberian gelar akademik di berbagai perguruan tinggi. Kondisi ini mengakibatkan tercorengnya muruah perguruan tinggi di Indonesia.

Karena itu, ia meminta kampus-kampus lain memerhatikan sistem perkuliahan, agar sesuai prosedur yang berlaku.

"Ini melibatkan salah satu universitas terbaik di Indonesia, kemudian melibatkan pejabat publik saya pikir ini kasus besar, yang menurut saya tidak hanya ditangguhkan, ya. Kalau kasus ini membeli mahasiswa yang bukan dari pejabat publik ini gelar akademiknya bisa langsung dicabut, dan ini sangat memalukan dan mencoreng muruah universitas," ujar Ubaid kepada KBR, Kamis, (14/11/2024).

Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji meminta sistem pendidikan ataupun pemberian gelar tidak disangkut-pautkan dengan kepentingan politik tertentu.

Selain itu, dia juga mendorong ada evaluasi dan peningkatan pelayanan sistem pendidikan, supaya tidak ada kesan eksklusif, dengan mendahulukan golongan tertentu seperti pejabat publik.

Ditangguhkan

Sebelumnya, Universitas Indonesia (UI) menunda kelulusan program doktoral Bahlil Lahadalia, yang juga menteri ESDM. Bahlil adalah mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) di UI.

Langkah ini diumumkan usai koordinasi antara empat organ di UI. Selain itu, penundaan bagian dari evaluasi tata kelola akademik agar lebih baik dan berintegritas.

Dalam rilis yang diterima KBR Media, Rabu, (13/11/2024), Ketua Majelis Wali Amanat UI, Yahya Cholil Staquf menyebut penangguhan itu sesuai Peraturan Rektor tentang Penyelenggaraan Program Doktor.

Tim Investigasi yang melibatkan Senat Akademik dan Dewan Guru Besar sudah mengaudit menyeluruh proses di SKSG. Audit itu mencakup berbagai aspek akademik seperti penerimaan mahasiswa, hingga ujian.

Hasilnya untuk sementara, penerimaan mahasiswa baru ditunda di Program Doktor atau S3 Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG).

Penundaan dilakukan sampai audit tata kelola akademik selesai. Dewan Guru Besar UI juga akan menggelar sidang etik terkait potensi pelanggaran di SKSG.

Baca juga:

UI
Bahlila Lahadalia

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...