ragam
Pilkada Dibayangi Bencana, BNPB Imbau Pemda Laksanakan Apel Kesiapsiagaan

Diimbau semua pemerintah provinsi melakukan Apel Kesiapsiagaan Bencana, apalagi November nanti akan ada penyelenggaraan Pilkada serentak.

Penulis: Fadli, Arie Nugraha

Editor: R. Fadli

Google News
bencana
Arsip. Bencana banjir di Grobogan, Jawa Tengah. (Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho)

KBR, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, memasuki November, hasil analisis spasial menunjukkan, Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Riau harus ekstra waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi basah.

Abdul pun mengimbau semua pemerintah provinsi melakukan Apel Kesiapsiagaan Bencana, apalagi November nanti akan ada penyelenggaraan Pilkada serentak.

"Apel Kesiapsiagaan. Dengan Apel Kesiapsiagaan kita jadi bisa tahu, ketersediaan dan kondisi dari alat, perangkat, personel dan anggaran di tiap-tiap daerah pada akhir tahun ini khususnya di bulan November jelang Pilkada ini seperti apa dalam menghadapi bencana. Jangan sampai nanti, pada saat pelaksanaan pemungutan suara terjadi kondisi kedaruratan bencana dan seterusnya, kita tergagap karena tidak siap dalam alat, perangkat, personel dan anggaran," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Rabu (30/10/2024).

Abdul menambahkan, hingga kemarin, terjadi lebih dari 1.600 bencana di berbagai wilayah Indonesia. Dari jumlah itu, bencana terbanyak yaitu banjir, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), cuaca ekstrem, longsor, kekeringan, dan gempa. Adapun wilayah yang paling banyak tertimpa bencana adalah Pulau Jawa.

Abdul mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sudah menetapkan status siaga bencana sejak dini.

Pemprov Jabar Tetapkan Status Siaga Bencana Hingga April 2025

Di lain pihak, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga bencana mulai hari ini, Rabu 30 Oktober hingga April 2025.

Menurut Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, penetapan itu merujuk pada prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait puncak musim hujan di Provinsi Jawa Barat yang akan dimulai November nanti.

Bey juga menyebut gempa sebagai potensi bencana yang harus dimitigasi dampaknya sejak dini.

"Ya kalau Sesar Lembang kan ada empat kabupaten dan kota jadi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi. Tapi kan tidak hanya itu seperti hujan, puncak hujan ini kan akhir November 2024 yang tentunya (rawan) ini di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bogor dan Sukabumi itu yang paling harus diwaspadai," ujar Bey, Bandung, Rabu (30/10/2024).

Bey juga memastikan, seluruh kelompok penanganan bencana sudah siap menghadapi kebencanaan, baik potensi gempa Sesar Lembang dan bencana hidrometeorologi di akhir tahun ini.

Baca juga:

Megathrust Mengancam, Bagaimana Kesiapsiagaan Kita?

perubahan iklim
BNPB
#pilkada2024
bencana alam

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...