Sekjen DPP Organda, Ateng Ariyono tidak menyebut persentase jumlah penurunan penumpang. Ateng hanya berharap, penurunan penumpang hanya bersifat sementara.
Penulis: Resky Novianto
Editor:

KBR, Jakarta - Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengakui adanya penurunan jumlah penumpang pasca-pemberlakuan kenaikan tarif angkutan umum. Kenaikan tarif dilakukan menyusul adanya kenaikan harga BBM.
Meski begitu, Sekjen DPP Organda, Ateng Ariyono, tidak menyebut persentase jumlah penurunan penumpang. Ateng hanya berharap, penurunan penumpang hanya bersifat sementara.
"Masyarakat juga semuanya intinya menyadari bahwa semua perubahan ini pasti terjadi dan perhitungan-perhitungan para penggunanya kemungkinan akan terjadi penurunan. Namun, kita berharap bahwa tidak semakin menjadi memburuk tapi kemudian penyesuaian tetap boleh ada tetapi akan berakibat yang parah kepada kita semua. Intinya itu," ujar Ateng saat dihubungi KBR, Kamis (15/9/2022).
Ateng menambahkan, penurunan penumpang disebabkan karena masyarakat terkejut dengan kenaikan tarif angkutan umum. Ateng juga memperkirakan, sejumlah penumpang pasti akan memilih untuk tidak melakukan aktivitas perjalanan menggunakan angkutan umum, meski hanya untuk sementara.
Baca juga:
- Harga BBM Naik, Tarif Trans Jogja Tetap, Cuma...
- Gelombang Penolakan Kenaikan Harga BBM Subsidi
Di lain pihak, PT MRT Jakarta dan PT Transportasi Jakarta atau TransJakarta melaporkan terjadi kenaikan penumpang harian pasca-pemerintah menaikkan harga BBM 3 September lalu. Kenaikan penumpang mencapai 5 persen. Atau, dari 60 ribu penumpang menjadi 63 ribu penumpang per hari.
Editor: Fadli Gaper