Angka ini tertinggi selama 10-20 tahun terakhir.
Penulis: Astri Yuana Sari, Astri Septiani
Editor: Sindu

KBR, Jakarta- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengeklaim serapan gabah kering panen (GKP) meningkat hingga dua ribu persen.
Klaim tersebut disampaikan Amran saat mendampingi Presiden Prabowo panen raya serentak di 14 provinsi yang dipusatkan di Majalengka, Jawa Barat, Senin, 7 April 2025. Selain itu kata dia, saat ini harga gabah di tingkat petani juga lebih baik.
"Ada Bulog kinerjanya luar biasa, yaitu naik kinerjanya Januari, Februari, Maret, dibanding 5 tahun 10 tahun sebelumnya, itu naik dua ribu persen," kata Amran saat panen raya di Majalengka, Jawa Barat, Senin, (7/4/2025).
Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini stok beras nasional di gudang Bulog mencapai 2,4 juta ton. Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat dan bisa menembus 3 juta ton pada akhir April. Kata dia, angka ini tertinggi selama 10-20 tahun terakhir.
"Per jam tadi Pak Wamentan itu (penyerapannya) 800 ribu ton. Yang dulu hanya 35 ribu ton. Ini peningkatan spektakuler berkat kerja kerasnya teman-teman," imbuhnya.
Amran menambahkan, saat ini Kementan bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah membangun dan menormalisasi jaringan irigasi seluas 2 juta hektare di berbagai lokasi. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan.
Target Kemandirian Pangan
Sebelumnya, Presiden Prabowo berkomitmen mencapai swasembada pangan, khususnya beras. Hal ini disampaikan Prabowo pada telekonferensi bersama petani, penyuluh pertanian, kepala dinas provinsi, serta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin, (3/2/2025).
Prabowo menegaskan, masalah pangan adalah masalah kedaulatan, kemerdekaan, dan ketahanan bangsa.
"Kalau kita mau jadi negara maju, pangan harus aman dulu. Dan saya minta semua pihak untuk dengan hati yang tulus, dengan cinta tanah air, dengan cinta merah putih, dengan patriotisme yang tinggi, setia kepada tujuan ini. Petani kita adalah produsen, produsen pangan. Hidup mereka harus baik, kesejahteraan mereka harus meningkat," kata Prabowo dikutip dari Sekretariat Presiden, Selasa, (4/2/2025).
Salah satu poin utama yang ditekankan Prabowo adalah penetapan harga gabah kering panen Rp6.500 per kilogram. Sementara harga jagung disepakati naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500.
Kepala negara menegaskan, kebijakan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga keseimbangan ekonomi dalam rantai distribusi pangan.
"Saya ulangi, Rp6.500. Saya siap keluarkan PP. Saya tidak main-main. Ini katakanlah, ini adalah masalah kebangsaan. Pengusaha harus untung, tapi tidak bisa untung seenaknya. Semua pihak harus menang, produsen, petani, pengusaha, dan konsumen. Kalau negara lain bisa, Indonesia harus bisa juga. Dan kalau tidak mau, ya, sudah, tutup saja, enggak usah bikin penggilingan padi. Saya ambil alih, negara akan ambil alih penggilingan padi. Saya katakan, ini masalah hidup dan mati, ini masalah survival. Saya tidak main-main," kata Prabowo.
Stop Impor Beras
Selain itu, pemerintah juga mengeklaim tak akan mengimpor sejumlah komoditas pada tahun ini, salah satunya beras.
Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan itu usai rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo dan dihadiri sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 30 Desember 2024.
Ratas itu membahas langkah-langkah strategis mencapai swasembada pangan.
.
“Kita sudah memutuskan yang pertama dulu tidak impor beras Pak Mentan, ya, tahun depan? Harus berani. Kemudian jagung, tambah jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam," kata dia, Senin, (30/12/24).
Zulkifli menyebut, dasar penghentian impor beras itu adalah tren positif produksi beras nasional.
Pemerintah juga akan menampung seluruh produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan.
“Hari ini kita mengambil keputusan bersejarah. Berapa pun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” tambahnya.
Pada 2024, pemerintah menetapkan kuota impor beras 3,6 juta ton. Sedangkan yang telah terealisasi baru sekitar 2,9 juta ton.
Baca juga: