Indonesia sudah berpengalaman mengendalikan inflasi di tengah konflik, seperti yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Penulis: Heru Haetami
Editor:

KBR, Jakarta - Pemerintah optimistis angka inflasi akan tetap terkendali meski konflik di Timur Tengah terus memanas.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, beberapa upaya kini dilakukan untuk mengendalikan inflasi. Mulai dari penguatan cadangan pangan, perlindungan sosial, hingga penugasan tim pengendalian inflasi di pusat maupun daerah.
"Ini juga melalui SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan - red), bantuan tangan, Perlinsos, subsidi dan kompensasi energi. Ketersediaan pasokan yaitu cadangan beras pemerintah dijaga 1,2 ton setahun, kemudian pembiayaan KUR, penyediaan pupuk subsidi, kemudian juga distribusi antar daerah penghasil dan pengguna. Jadi kerja sama antar daerah penghasil komoditi pangan dan provinsi yang membutuhkan dan juga orkestrasi melalui komunikasi kegiatan yang terkait dengan TPID," kata Airlangga dalam keterangan pers di kantornya, Kamis (18/4/2024).
Airlangga menambahkan, Indonesia sudah berpengalaman mengendalikan inflasi di tengah konflik, seperti yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Adapun laju inflasi di tanah air yang terjadi beberapa bulan terakhir, utamanya dipengaruhi dampak perubahan iklim seperti El Nino. Angka inflasi diakui sempat melonjak karena dipicu gejolak di sektor pangan.
"Pemerintah sudah bekerja sama dengan tim pengendalian inflasi pusat pengendalian inflasi daerah agar inflasi tetap dalam rentang 2,5 persen plus minus 1 persen dari kebijakan moneter tentu yang stabilisasi nilai tukar dilakukan oleh Bank Indonesia,” katanya.
Baca juga:
Susu Gratis, Pemerintah akan Impor 2,15 Juta Sapi Perah
Airlangga: Berdampak ke Perekonomian Nasional, Waspadai Tiga Hal Ini
Editor: Fadli