ragam
Kepul, Solusi Kurangi Sampah

Sedikitnya 2.000an ton sampah menyesaki Kota Medan saban harinya. Tak jarang terserak dan, menimbulkan masalah lingkungan. Afrizal Yusuf punya ide cemerlang menangani itu lewat aplikasi Kepul.

Penulis: Ninik Yuniati

Editor:

Google News
Kepul, Solusi Kurangi Sampah
Afrizal dan dua rekan penggagas Kepul saat ditemui di Medan. (Foto: KBR/ Budhi S)

NINIK YUNIARTI, NARATOR:

[AUDIO SUARA MOTOR MASUK AREA KOMPLEKS]

Sekitar pukul 10 pagi, Ridwan sudah memacu motornya di jalanan sekitar Universitas Sumatera Utara.

Ia menyambangi perumahan Masnida Estate untuk mengambil barang bekas yang dijual pelanggan. Di Medan, profesi Ridwan disebut tukang botot.

[AUDIO KEGIATAN JUAL-BELI DENGAN PELANGGAN]

Dalam hitungan menit, satu kilogram botol plastik bekas sudah berpindah ke keranjang motor Ridwan.

Siap dijual ke pengepul besar atau toke pada sore hari. 

RIDWAN: Ke tempat bosnya, pengepul. Biasanya. Misalnya kan kami ngambil buku sekilo 500, kita jual seribu. Aquanya 2 ribu, nolaknya 2500, atau 3 ribu, kadang-kadang naik turunlah harga pasaran, kita nggak tahu juga.

	<td>:</td>

	<td>Ninik Yuniarti&nbsp;</td>
</tr>

<tr>
	<td>&nbsp;Editor</td>

	<td>:</td>

	<td>Citra Dyah Prastuti&nbsp;</td>
</tr>
Reporter 
peduli sampah
sampah
Kepul
teknologi
Medan

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...