ragam
Kabinet Merah Putih Belum Mencerminkan Keterwakilan Perempuan

Jika dibandingkan rezim Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)...

Penulis: Resky Novianto

Editor: Sindu

Google News
Kabinet Merah Putih Belum Mencerminkan Keterwakilan Perempuan
Jajaran menteri Kabinet Merah Putih melakukan sesi foto usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Foto: KBR/Astri Septiani

KBR, Jakarta- Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) menilai komposisi menteri di Kabinet Merah Putih belum sepenuhnya mempertimbangkan aspek keterwakilan perempuan. Sekjen KPI, Mike Verawati mengatakan, penyusunan kabinet cenderung diberikan kepada orang-orang yang berjasa atau berpartisipasi dalam kemenangan Prabowo-Gibran.

Selain itu, perempuan di kabinet Prabowo juga dianggap hanya mengisi kementerian yang biasanya memang diisi perempuan, semisal Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA).

“Ini bukan perkara tidak ada perempuan kan, ya, saya yakin misalnya di posisi-posisi kementerian yang selama ini dianggap sangat maskulin bukan tidak mungkin ada perempuan yang cukup berkapasitas gitu, ya, sebenarnya di antara itu semua. Saya lebih melihat bahwa memang kali ini sepertinya komposisi kabinet memang belum perspektif atau belum melihat belum menggunakan paradigma keterwakilan perempuan atau afirmatif action,” kata Mike kepada KBR, Senin, (21/10).

Mike menyebut Kabinet Prabowo-Gibran juga belum mempertimbangkan secara utuh dan sadar terkait pentingnya kuota perempuan. Padahal, kata dia, kebijakan dan keputusan dalam setiap kementerian biasanya bakal bergantung terhadap pengalaman hidup laki-laki atau perempuan yang tengah memimpin.

“Hal yang yang perlu diperhatikan atau menjadi hal yang prinsip yang penting, ya, ketika kita juga ingin melihat, keluar dari anggapan-anggapan soal dominasi laki-laki dan soal pembakuan peran gender, ya, di dalam konteks komposisi ini, ya,” tutur Mike.

Paling Sedikit

Dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, hanya terdapat 5 perempuan dari total 53 menteri, atau sekitar 9 persen. Sementara di pos wakil menteri, ada 8 perempuan dari 56 wamen.

Total, ada 13 persen gabungan menteri dan wamen perempuan. Padahal, sudah lama aktivis dan kelompok masyarakat sipil memperjuangkan 30 persen suara perempuan dalam pemerintahan.

Jika dibandingkan rezim Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), jumlah perempuan di kabinet Prabowo paling sedikit.

Semasa Jokowi menjabat, ada sembilan menteri perempuan atau terbanyak. Sedangkan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terdapat delapan menteri perempuan.

Komposisi itu berbeda dengan pernyataan Prabowo saat Debat Calon Presiden, Februari 2024. Saat itu, Prabowo mengakui pentingnya kesetaraan gender di bidang politik. Prabowo juga menyatakan akan mendorong peran perempuan di pemerintahan jika terpilih sebagai presiden.

Baca juga:

Perempuan

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...