Virus Human Metapneumovirus (HMPV) telah masuk Indonesia.
Penulis: Ardhi Ridwansyah
Editor: Sindu

KBR, Jakarta- Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban memprediksi penyakit Human Metapneumovirus (HMPV) tak akan mewabah di tanah air.
Sebab, kata dia, HMPV merupakan penyakit musiman yang biasa terjadi di negara-negara bermusim dingin seperti Amerika Serikat.
“Waspada boleh saja, tetapi panik enggak perlu berlebihan karena ini adalah penyakit seasonal artinya penyakit musiman di negara musim dingin, jadi bukan di Indonesia jadi kalau di Amerika, Eropa, Inggris, Cina itu muncul mulai meningkat setiap musim dingin,” jelasnya kepada KBR, Selasa, (7/1/2024).
Zubairi menyebut, orang dari luar negeri bisa saja tertular virus tersebut, namun ia yakin tak akan merebak di Indonesia.
“Kalau orang Indonesia ke sana ketularan bisa saja, namun prediksi saya tidak akan menjadi masalah serius di Indonesia,” katanya.
Zubairi menambahkan, meski ada lonjakan kasus HMPV di Cina, hingga kini belum ada status darurat di negara Tirai Bambu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga bilang penyakit ini tak akan menjadi masalah serius.
Ia menilai perlu kesadaran dari masyarakat untuk tidak berkunjung dahulu ke negara-negara yang punya lonjakan kasus HMPV.
“Enggak perlu pembatasan (mobilitas) cuman logika saja kalau sekarang Anda niat ke Cina, ya, nyari penyakit, selain itu di Cina sekarang sebenarnya infeksinya tidak hanya HMPV, namun juga ada influenza, ada rhinovirus juga ada macam-macam virus saluran napas,” ujarnya.
Masuk Indonesia
Sebelumnya, virus Human Metapneumovirus (HMPV) telah masuk Indonesia. Tercatat, sejumlah anak telah terjangkit HMPV. Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Widyawati mengimbau masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dan menjaga kesehatan untuk mencegah risiko penularan HMPV.
"Laporan hari ini (Senin 6 Januari 2025) ke Kementerian Kesehatan sudah ada beberapa anak yang terkena HMPV, dan kami terus menelusuri. Dan menurut pengamatan ini tidak hanya baru tahun ini saja, mengingat virus ini sudah tersebar lama sejak tahun 2001. Yang harus kita sampaikan di sini ke publik adalah tetap waspada dan tidak perlu panik. Tidak benar bahwa ini adalah virus baru," ujar Widyawati kepada KBR, Senin, (6/1/2024).
Juru bicara Kemenkes, Widyawati tidak menjelaskan detail soal laporan kasus HMPV yang telah masuk. Kini, Kemenkes terus memantau perkembangan HMPV di negara-negara lain, termasuk di Cina.
"Tidak benar juga terjadi lonjakan luar biasa di Cina, karena virus ini. Kenaikan kasus di Cina setiap musim dingin adalah hal yang biasa. Bahkan kenaikan di tahun 2024 masih lebih rendah dari tahun 2023," jelas Widya.
Sekilas tentang HMPV
Human Metapneumovirus (HMPV) merupakan virus pernapasan yang dapat menyebabkan infeksi ringan hingga berat. Virus ini bisa menginfeksi siapa saja, namun paling umum menyerang anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah.
American Lung Association menyebut virus ini merupakan virus musiman, yang umumnya menyebar selama musim dingin dan awal musim semi. Umumnya gejala yang timbul seperti flu biasa, namun pada kelompok rentan, virus ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius. Pada umumnya infeksi HMPV terjadi selama 2 hingga 5 hari, dan sembuh dengan sendirinya.
Baca juga: