Indonesia bersyukur, tapi kita juga harus waspada. Kita harus rukun, sejuk, kita harus hati-hati, kerja sama dengan baik.
Penulis: Resky Novianto
Editor:

KBR, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, bangsa Indonesia harus hidup rukun dan jangan mau terprovokasi dalam menghadapi ancaman krisis pangan. Itu disampaikan Prabowo, merespon Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo yang menyinggung krisis pangan global.
Prabowo bersyukur Indonesia masih bisa berprestasi di tengah krisis pangan dunia. Namun dia mengingatkan seluruh elemen masyarakat tetap waspada, seperti pesan Jokowi.
"Saya kira inti daripada yang disampaikan Presiden, situasi dunia sangat tidak menentu dan memprihatinkan. Banyak negara-negara diperkirakan akan sulit, banyak kelaparan di seluruh dunia," ujar Prabowo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
"Indonesia bersyukur, tapi kita juga harus waspada. Kita harus rukun, sejuk, kita harus hati-hati, kerja sama dengan baik. Kita harus percaya sama pimpinan, jangan mau diprovokasi," tambahnya.
Baca juga:
- Antisipasi Krisis Pangan, Jokowi Pastikan Ketersediaan Beras
- Cegah Krisis Pangan, Jokowi: Manfaatkan Lahan Pekarangan!
Menurutnya, dengan semangat gotong royong, Indonesia akan bisa berhasil menghadapi pandemi COVID-19 dan krisis pangan dunia, serta tantangan di masa yang akan datang.
Sebelumnya dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI, Jokowi menyebut krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih.
Kemudian di saat perekonomian belum bangkit, dunia justru dihadapkan pada ketidakpastian akibat perang Rusia-Ukraina. Sehingga krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan, tidak terhindarkan lagi.
Baca juga:
Jokowi menyebut, 107 negara saat ini terdampak krisis dan sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut. Ratusan juta jiwa juga terancam mengalami kemiskinan ekstrem serta kekurangan pangan dan kelaparan.
"Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan," kata Jokowi.
Editor: Wahyu S.