ragam
Anggaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis Ikut Dipangkas

Anggaran awal yang disiapkan sebesar Rp4,7 triliun, namun mengalami pemotongan.

Penulis: Astri Septiani

Editor: Wahyu Setiawan

Google News
Anggaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis Ikut Dipangkas
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (10/1/2025). ANTARA FOTO/Jessica W

KBR, Jakarta - Anggaran program Pemeriksaan Kesehatan Gratis mengalami pemangkasan. Hal itu diungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Budi mengungkapkan program ini membutuhkan anggaran besar yang saat ini masih dalam proses penyesuaian.

Anggaran awal yang disiapkan sebesar Rp4,7 triliun, namun mengalami pemotongan akibat prioritas belanja negara yang beragam.

Meski demikian, dia memastikan kebutuhan anggaran untuk tahap awal tetap tersedia. Jika nantinya masih kurang, dia akan mengajukan tambahan.

"Kalau ternyata memang butuh, kami minta tambahan. Karena memang sekarang kan prioritas spending-nya beliau juga sedang banyak," kata Budi.

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis akan dimulai 10 Februari 2025. Program ini akan berjalan di semua puskesmas dan klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Program tersebut dirancang untuk mencakup seluruh populasi Indonesia, dari bayi baru lahir hingga lansia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memangkas anggaran negara tahun 2025 hingga Rp306 triliun. Kepala negara berdalih efisiensi anggaran dilakukan demi menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pelayanan publik yang lebih optimal.

Secara resmi, pemangkasan anggaran diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN serta APBD Tahun Anggaran 2025. Inpres diteken Prabowo pada 22 Januari 2025.

Baca juga:

pemeriksaan kesehatan gratis
Budi Gunadi
Kesehatan
Anggaran
penghematan anggaran
Presiden Prabowo Subianto

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...