Titik rawan kecelakaan antara lain ruas tol Batang-Semarang yang menjadi titik lelah. Kemudian Solo-Ngawi di Kilometer 543 dan Ngawi-Surabaya yang juga menjadi titik lelah.
Penulis: Ardhi Ridwansyah
Editor: Agus Luqman

KBR, Jakarta - Kementerian Perhubungan membuka Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 di tingkat pusat dan di daerah. Posko mulai beroperasi 18 Desember 2024 hingga 6 Januari 2025.
Wakil Menteri Perhubungan, Suntana mengatakan, posko ini akan memantau transportasi, dan koordinasi antarpemangku kepentingan saat libur Nataru. Tujuannya untuk mewujudkan angkutan nataru yang aman, lancar, dan tertib.
“Tahun ini kita telah memetakan bahwa pergerakan masyarakat akan cukup tinggi. Untuk itu dibentuklah Posko Pusat Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024. Posko pusat hanya di sini, tetapi kita juga mempunyai posko di wilayah-wilayah, dan kemarin di beberapa tempat sudah kami cek. Di bandara, di (stasiun) kereta api, di terminal bus. Ini berjalan dan alhamdulillah sinergi dari instansi terkait sangat tinggi,” ucap Suntana, dipantau via Youtube Kementerian Perhubungan, Rabu, (18/12/2024).
Suntana mengakui, ada kendaraan tak laik jalan yang tetap digunakan lantaran tingginya permintaan. Karena itu, akan ada pengawasan pemeriksaan laik jalan atau ramp check transportasi umum, agar tak bermasalah saat beroperasi.
Sebelumnya, berdasarkan data Korlantas Polri, diperkirakan ada pergerakan 110 juta orang saat nataru. Kepala Korlantas Polri Aan Suhanan mengatakan, pergerakan tertinggi diperkirakan berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabek, Jawa Barat, dan Sumatra Utara.
Sekitar 45 persen masyarakat bakal menjadikan liburan untuk berwisata.
"Tahun ini diperkirakan ada 110 (juta) atau 39,30 persen masyarakat Indonesia akan melakukan perjalanan atau pergerakan selama libur Natal dan Tahun Baru. Pergerakan antar provinsi 19,84 persen. Kemudian pergerakan dalam provinsi sebesar 19,46 persen. Pergerakan ini mengalami kenaikan 2,82 persen dari hasil survei Nataru 2023/2024," ujar Aan dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Rabu (4/12/2024).
Pada kesempatan berbeda, Aan mengungkap ada 700 titik rawan kecelakaan maupun kemacetan di seluruh Indonesia.
“Namun, yang menjadi titik konsentrasi kita untuk Nataru ini sesuai dengan prediksi dari Kementerian Perhubungan, itu kan sebagian besar ada di Pulau Jawa. Titik rawan di tol itu ada ruas Batang-Semarang itu rawan kecelakaan, titik lelah. Kemudian Solo-Ngawi di Kilometer 543 dan Ngawi-Surabaya ada titik lelah juga,” katanya di Gedung Auditorium PTIK, Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.
Polisi bakal merekayasa lalu lintas seperti contraflow saat volume arus kendaraan meningkat. Polri memprediksi puncak arus mudik perayaan Natal dan Tahun Baru terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024.
Baca juga:
- Puncak Arus Mobilitas Nataru di 21 dan 28 Desember
- Mengantisipasi Pergerakan 110 Juta Orang saat Nataru
Infrastruktur jalan tol
Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan, saat ini jalan tol ribuan kilometer sudah disiapkan di seluruh Pulau Jawa untuk mengantisipasi lonjakan libur nataru.
"Jadi jalan tol di pulau Jawa yang operasional itu sepanjang 1.830 kilometer, kemudian tempat istirahat dan pelayanan yang dipersiapkan itu ada 90 secara keseluruhan, dan 422 gerbang tol beroperasi," kata AHY usai rapat terbatas (ratas) terkait persiapan Nataru, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (16/12/2024).
AHY menambahkan, pemerintah juga menambah operasional jalan tol dan beberapa ruas tol yang akan dibuka fungsional selama musim nataru.
"Kemudian untuk mendukung kelancaran libur Natal dan tahun baru, yang dilakukan antara lain penambahan ruas tol beroperasi sepanjang 47,6 km di Jawa, ada Cimanggis-Cibitung, Cibitung-Cilincing, Solo-Yogyakarta, Serpong-Balaraja, dan sebagainya. Kemudian ada juga yang sifatnya fungsional sementara," imbuhnya.
Berdasarkan data Polri pada tahun lalu, kecelakaan saat nataru turun, dari 3.800 menjadi 3.400 kasus. Meski begitu, Wakil Ketua Komisi Perhubungan DPR, Ridwan Bae meminta pemerintah mengupayakan agar tak ada kecelakaan di libur nataru kali ini.
“Kami dari Komisi V menghendaki bahwa kita menghendaki kecelakaan zero, nol kecelakaan setiap tahun. Apa artinya? Agar seluruh stakeholder, semua yang terkait dengan persolan Nataru, hari-hari besar Islam Indonesia misalnya, hari-hari besar nasional kita misalnya, kecelakaan-kecelakaan itu dapat dihilangkan sama sekali,” ujarnya dikutip dari Youtube TVR Parlemen, Rabu (18/12/2024).