indeks
Warga Kampung Tutung Ancam Duduki PT KEM Lagi

KBR, Jakarta - Warga Kampung Tutung, Kutai Negara mengancam akan menduduki kembali Pos 235 milik PT Kelian Equatorial Mining (KEM). Itu dilakukan apabila perundingan tidak dihadiri oleh Direktur Utamanya.

Penulis: Ade Irmansyah

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Warga Kampung Tutung Ancam Duduki PT KEM Lagi
Kalimantan timur, pertambangan

KBR, Jakarta - Warga Kampung Tutung, Kutai Negara mengancam akan menduduki kembali Pos 235 milik PT Kelian Equatorial Mining (KEM). Itu dilakukan apabila perundingan tidak dihadiri oleh Direktur Utamanya.

Direktur Lembaga Kesejahteraan Masyarakat Tambang dan Lingkungan (LKMTL), Pius Nyompe mengatakan, perundingan antara warga dengan pihak perusahaan sering dilakukan sebelumnya. Namun warga sering dibodohi karena yang menghadiri perundingan hanya bawahan dari direktur.

Kata dia, tuntutan warga soal kejelasan status kampung yang menjadi korban penggusuran PT KEM disepanjangn sungan Kelian untuk tambang adalah harga mati.

“Ada sekitar 100 orang yang masuk kedalam tambang lubang vit bekas tambang itu tetapi dievakuasi oleh polisi. Awalnya karena ada persoalan-persoalan pelanggaran HAM yang pasca penutupan tambang penembakan saudara Uncui tidak diselesaikan. Lalu ada persoalan pemindahan masyarakat dari lokasi tambang tahun 1990 yang sampai saat ini mereka di Tutung itu minta tanahnya di sertifikati tetapi tidak dilaksanakan oleh Pemda Kutai Barat maupun oleh PT KEM,” ujarnya kepada KBR saat dihubungi, Kamis (18/12).

Sebelumnya ratusan warga Kampung Tutung menduduki lokasi tambang PT KEM di Pos 235 sejak pagi tadi. Warga baru membubarkan diri setelah dijanjikan akan difasilitasi perundingan oleh Polres setempat.

Warga menuntut PT KEM mengakaji lagi kejelasan status kampung yang menjadi korban penggusuran PT KEM di sepanjang sungai Kelian untuk tambang. Selain itu warga juga menuntut penyelesaian poin-poin KPPT yang belum terealisasi seperti budidaya ikal, PLTA dan lain lain. Warga juga menolak hutan keberadaan hutan landing dan transparansi dana penutupan lahan tambang.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kalimantan timur
pertambangan


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...