indeks
Wamenkeu Sebut "Maung Pindad" Bakal Jadi Kendaraan Dinas Menteri

"Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad itu. Karena Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon satu sama menteri," kata Anggito

Penulis: Ken Fitriani

Editor: Resky Novianto

Google News
maung
Mobil Maung saat melintas di Titik Nol Km, Yogyakarta, Jumat (25/10/2024). (Foto : KBR/Ken).

KBR, Yogyakarta- Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu menyebut mulai pekan depan tak ada lagi pejabat di Kabinet Merah Putih yang menggunakan mobil dinas impor.

Mobil dinas sebelumnya akan digantikan dengan mobil buatan PT Pindad (Persero) jenis Maung.

"Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad itu. Karena Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon satu sama menteri," kata Anggito di Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta, Senin (28/10/2024).

Anggito menjelaskan, PT Pindad sebagai perusahaan produsen alat pertahanan, merancang sejumlah produknya dengan 70 persen buatan dalam negeri. Mobil jenis Maung tersebut dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Profesor Sigit dari ITB yang Direktur Utama Pindad, dia menyampaikan, dia merancang mobil Indonesia 70 persen itu dari produk dalam negeri," jelasnya.

Maung merupakan kendaraan taktis ringan 4x4 produksi PT Pindad dan belum dijual retail. SUV tangguh ini juga memiliki kecepatan aman 120 km/jam dengan transmisi manual 6-percepatan.

Maung dapat dilengkapi dengan breket untuk senjata 7,62 mm, konsol senjata SS2 V4, perangkat GPS navigasi dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.

Mobil berkapasitas empat penumpang ini memiliki berat 2.160 kg yang dapat dimodifikasi untuk berbagai keperluan. 

Baca juga:

- Prabowo akan Hadiri Retreat Kabinet Merah Putih Besok

Maung Pindad
Maung
Pindad
Wamenkeu
Anggito Abimanyu

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...