Stella mengatakan perlu dipikirkan kembali cara yang paling efisien untuk bisa menyalurkan tambahan pendanaan ini.
Penulis: Ken Fitriani
Editor: Resky Novianto

KBR, Yogyakarta- Wacana kampus diperbolehkan untuk mengelola tambang mendapat tanggapan dari sejumlah kalangan yang pro dan kontra.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Stella Christie mengatakan wacana tersebut merupakan upaya pemerintah untuk membantu meningkatkan pendapatan kampus. Meski demikian, perlu dipikirkan kembali cara yang paling efisien untuk bisa menyalurkan tambahan pendanaan ini.
"Pada asasnya begini, sangar dihargai bahwa pemerintah pusat bagaimana meningkatkan pendanaan untuk perguruan tinggi. Namun dalam hemat saya kita perlu memikirkan cara yang paling efisien untuk bisa menyalurkan tambahan pendanaan," katanya di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (4/2/2025).
Stella menambahkan, kajian-kajian mendalam dan tepat perlu dilakukan. Saat ini, Kemendiktisaintek tengah melakukan kajian tersebut sehingga jangan terburu-buru untuk menetapkan boleh tidaknya tambang dikelola oleh kampus.
"Menurut hemat saya kita jangan buru-buru. menetapkan ini boleh atau tidak boleh. Harus ada kajian dengan angka-angka, dengan proyeksi-proyeksi," jelasnya.
Selain itu, lanjut Stella, best practices dari negara lain juga harus dilihat. Sebab ada negara yang menggunakan sumber daya untuk pendanaan riset pendidikan tinggi, sains dan teknologi.
"Jadi itu ada hitungan. Dan kita juga lihat bahwa ini adalah sesuatu yang perlu kita lakukan," pungkasnya.
Baca juga:
- Rencana Kampus Kelola Tambang, Sosiolog: Lebih Baik Fokus Pendidikan