Kepolisian Indonesia mengklaim penembakan terhadap Erlika alias Heri di Rupit Musirawas, Sumatera Selatan karena alasan tugas.
Penulis: Novaeny Wulandari
Editor:

KBR68H, Jakarta- Kepolisian Indonesia mengklaim penembakan terhadap Erlika alias Heri di Rupit Musirawas, Sumatera Selatan karena alasan tugas. Penembakan yang berujung kematian itu memicu warga di sana mengamuk dan membakar dua polsek.
Wakil Kepala Kepolisian Indonesia (Wakapolri) Nanan Sukarna mengatakan Heri diduga bagian dari jaringan kelompok kriminal Jalan Lintas Sumatera atau Jalinsum yang kerap meresahkan warga sekitar. Nanan mengklaim, tindakan polisi sudah sesuai prosedur.
"Siapapun anggota polisi yg melakukan hal itu (penembakan) di luar itu maka harus ditindak. Tidak boleh karena pribadi, emosi dan kesal melakukan tindakan seperti itu. Kerjaan kepolisian yang keras, menembak sekalipun karena tugas dan sebagainya itu yang harus dikedepankan. Kalau tidak maka harus diusut, anggota kepolisian itu. Oleh karena itu dengan tema kita tetap diawasi anggota kepolisian ini di level mana saja." ujar Nanan di halaman Gedung Utama Mabes Polri.
Kemarin siang Erlika alias Heri, warga Desa Karang Anyar Kecamatan Rupit, Sumsel ditembak hingga tewas oleh aparat kepolisian. Warga akhirnya marah dan membakar dua polsek, serta memblokir jalan lintas Sumatera di wilayah itu.
Editor: Suryawijayanti