indeks
UNFPA Lansir Kalangan Muda Indonesia yang Berprestasi

Dana Kependudukan PBB (United Nations Population Fund/UNFPA) perwakilan Indonesia melansir 21 nama kaum muda yang bisa menjadi inspirasi pemuda-pemudi di Indonesia.

Penulis: Anto Sidharta

Editor:

Google News
UNFPA Lansir Kalangan Muda Indonesia yang Berprestasi
UNFPA, Kalangan Muda Indonesia

KBR, Jakarta - Dana Kependudukan PBB (United Nations Population Fund/UNFPA) perwakilan Indonesia melansir 21 nama kaum muda yang bisa menjadi inspirasi pemuda-pemudi di Indonesia.

Profil mereka diungkap dalam sebuab buku bertajuk “Investing in Young People in Indonesia,” yang diluncurkan dalam publikasi Laporan Situasi Kependuduan Dunia 2014 di Jakarta, Jumat (28/11).

Menurut petugas Advokasi Pemuda UNFPA (UNFPA Young Advocate), Angga Dwi Martha, pilihan ke-21 nama itu bukan bagian dari kompetisi seperti ajang lainnya sehingga tidak ada skor penilaian. Pemilihan mereka, kata dia, semata-mata untuk menginspirasi pemuda-pemudi di Indonesia untuk berprestasi di bidangnya masing-masing.

“Ini untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat di Indonesia bahwa banyak anak muda yang berprestasi. Ini bisa memberikan inspirasi untuk banyak orang, dan di satu pihak bisa membuka banyak kesempatan (bagi mereka ) untuk berkembang lagi,” ujar Angga Dwi Martha kepada Portalkbr.

Ia menjelaskan, salah satu cara untuk menjaring nama-nama mereka antara lain dengan cara mencari informasi dari komunitas muda di berbagai daerah. Mereka, kata dia, berasal dari berbagai latar belakang bidang seperti kesehatan, teknologi, dan lingkungan.

Mereka yang Menginspirasi


Di usia yang masih muda, ke-21 pemuda-pemudi telah berhasil unjuk gigi pada masyarakat sekitar atau mengharumkan nama bangsa. Salah satu dari mereka adalah pemuda asal Papua, Septimus George Saa, seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize dalam bidang Fisika pada tahun 2004.

Nama lainnya adalah pemuda asal Yogyakarta, Daniel Oscar Baskoro. Ia menjadi pemimpin tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam menyabet penghargaan Global Winner dalam kompetisi aplikasi yang diadakan Bank Dunia, "Code For Resilience" di London, Inggris, 30 Juni 2014 lalu. Tim ini berhasil merakit aplikasi untuk mengantisipasi bencana alam yang dikembangkan pada wearable devices Google Glass.

“Temukan passion (kesukaan, red.) kita dengan analisa yang kuat berdasarkan aktivitas kita sehari-hari. Setelah itu berprestasilah dan berkarya!” ujar Oscar yang kini menjadi Google Student Ambassador membagi resep suksesnya.

Nama lain yang dijadikan inspirasi adalah Loveria Sekarrini yang biasa disapa Love. Ia adalah bidan yang terjun langsung ke berbagai komunitas masyarakat miskin seperti pemulung untuk menjelaskan soal pentingnya kesehatan reproduksi. Ia menggunakan alat peraga seperti celemek yang menggambarkan organ reproduksi laki-laki dan perempuan.

Walau yang ia lakukan tidak mendapatkan uang, Love mengaku mencintai aktivitasnya itu.

“Selama kita senang melakukannya (untuk orang lain), rejeki akan datang dengan sendirinya. Selain itu, kita dapat ilmu yang tidak bisa dibayar dengan uang,” ujar Love kepada Portalkbr, Jumat (28/11).

Ini Love buktikan dengan terpilihnya dia menjadi salah satu peserta dalam Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population and Development/ICPD) di New York, Amerika Serikat, Februari  2014 lalu. Di tengah aktifitasnya melakukan sosialisasi reproduksi pada warga miskin, ia kini mengajar di Stikes Bhakti Pertiwi Indonesia  di Jakarta dan menjadi mahasiswa S2 Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia.

Nama lain yang menjadi inspirasi antara lain adalah Nadya Saib, pendiri produk kecantikan di ritel modern Wangsa Jelita, Vikra Ijas dan Alfatih Timur dari KitaBisa.com, Gamal Albinsaid pencetus klinik asuransi premi sampah, Yurdhina Meilissa seorang dokter di pedalaman, Dirga Sakti Rambe seorang vaksinolog pertama di Indonesia. Ada juga nama  seorang artis yakni Karina Salim, dan seniman muda Khairani Barokka.




UNFPA
Kalangan Muda Indonesia

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...