KBR68H, Surakarta - Sekitar 70 anak-anak SD Kestalan 5 Kota Surakarta mendatangi Stasiun Solo Balapan. Mereka membawa seikat bunga dan belasan lembar pita hitam. Juru Bicara Aksi Anak-Anak SD tersebut, Kurlina mengatakan aksi ini sebagai bentuk duka cita
Penulis: Yudha Satriawan
Editor:

KBR68H, Surakarta - Sekitar 70 anak-anak SD Kestalan 5 Kota Surakarta mendatangi Stasiun Solo Balapan. Mereka membawa seikat bunga dan belasan lembar pita hitam. Juru Bicara Aksi Anak-Anak SD tersebut, Kurlina mengatakan aksi ini sebagai bentuk duka cita atas kecelakaan kereta api dengan truk BBM di Bintaro, Jakarta yang memakan korban jiwa dan puluhan korban luka.
Menurut Kurlina, anak-anak harus dilatih berempati sejak dini.
“Aksi ini supaya dalam diri anak-anak SD ini akan muncul kepedulian bahwa tragedi sedang melanda bangsa ini, bangsa sedang berduka, kecelakaan Kereta Api dengan truk BBM di Bintaro. Saudara mereka sedang mengalami musibah. Kami berharap ke depan, dalam hati nurani anak-anak ini akan tumbuh rasa peduli sesama sehingga mereka akan saling membantu, berempati,” kata Nurlina.
Puluhan anak SD di kota Surakarta ini menyerahkan seikat bunga dan memasang pita hitam kepada Wakil Kepala Stasiun Solo Balapan, Panji Lugas. Salah seorang siswa SD tersebut, Kesya, mengungkapkan kesedihan atas tragedi kecelakaan kereta di Bintaro Jakarta.
“Ini ungkapan sedih dan duka cita kami. Kami memberikan seikat bunga dan pita hitam. Kami berikan kepada Pak Panji, Wakil kepala Stasiun. Kami sangat sedih terjadi tragedi Bintaro itu," kata Kesya.
Sementara itu, tampak di kompleks stasiun Solo Balapan, petugas memasang bendera setengah tiang sebagai bentuk duka cita tragedi kecelakaan KA di Bintaro Jakarta. Tabrakan antara KRL dengan truk BBM Pertamina menewaskan sejumlah penumpangnya.
Editor: Suryawijayanti